“Retribusi khusus dari peselancar, kedepan akan digunakan untuk pengembangan kepariwisataan di Kepulauan Mentawai. Salah satu contohnya, pengembangan desa wisata di Desa Mapadegat, Sipora, yang dilakukan tahun ini. Salah satu sumber pendanaanya berasal dari retribusi tersebut. Penarikan retribusi juga digunakan untuk sosialisasi dan pemberdayaan kelompok-kelompok sadar wisata kepada masyarakat yang berada di titik-titik selancar. Sadar wisata memang menjadi agenda utama,” ucap Desti Seminora selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Mentawai.
Kabupaten Kepulauan Mentawai memang sangat familiar di dunia internasional, khusunya bagi para peselancar. Ratusan spot untuk berselancar, menjadi magnet tersendiri. Selain itu, kekayaan bawah laut, pesisir pantainya nan putih, ditambah tradisi masyarakat yang masih bertahan hingga saat ini, memang menjadi perpaduan sempurna untuk didatangi. Bagi traveler yang penasaran, silahkan ataur jadwal untuk berkunjung ke Mentawai. Malainge Mentawai!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H