Anak dengan gangguan emosi dan perilaku mempunyai karakteristik yang beragam dan seringkali terlihat perilakunya di lakukan oleh anak-anak dengan sebayanya , misalnya banyak bergerak, suka mengganggu teman sepermainan, perilaku yang melawan, dan adakalanya perilaku anak tersebut menyendiri. Anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku tersebut dapat kita jumpai di berbagai komunitas anak-anak, seperti playgrup, KB, PAUD, TK, juga di sekolah dasar atau SD, dan di lingkungan bermainnya.
Untuk kita mengetahui perilaku anak yang mengalami gangguan hiperaktif, di sini ada tiga gejala utama yang nampak pada perilaku anak. Antara lain inatensi, hiperaktif, dan impulsif.
Inatensi
Inatensi yaitu pemusatan perhatian yang kurang pada anak terhadap perhatian secara utuh akan sesuatu. Anak tidak mampu memusatkan konsentrasinya terhadap sesuatu, dan mudah memalingkan atau mengalihkan ke hal yang lain.
Hiperaktif
Gejala hiperaktif dapat di jumpai pada anak yang sulit untuk diam. Duduk dengan tenang dan diam sungguh menyulitkan dirinya, akhirnya anak ini sering bersegera untuk bangkit dari duduknya dan berjalan-jalan dan juga bersuara berisik sehingga menggangu teman-teman di sekitarnya.
Impulsif
Impulsif yaitu gejala anak yang kesulitan menunda respon. Tindakan anak terdorong untuk melakuakan sesuatu yang tidak terkendali. Contohnya implusif yaitu pada anak yang tidak sabar, biasanya sangat membosankan pada dirinya untuk menunggu pembicaraan/penjelasaan orang lain sehingga menyela dipertengahan pembicaraan orang lain tanpa menunggu selesai. Gejala implusifitas ini berpotensi tinggi pada anak untuk melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya dan juga orang lain.
Masalah-masalah pada anak hiperaktif
Masalah di sekolah
Anak tidak bisa maksimal mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Konsentrasi yang nudah terganggu oleh hal-hal lain sehingga sangat sulit untuk menerima materi yang di ajarkan.
Masalah di rumah
Anak yang hiperaktif biasanya cenderung keras kepala dan nakal apabila segala keinginan-keinginannya belum terpenuhi, sulit menyesuaikan keadaan. Sehingga menimbulkan orang tua lebih memarahi, mengkritik, menghukum dan penuh pengawasan. Dan menimbulkan suasana rumah yang tidak nyaman.
Masalah berbicara
Anak hiperaktif cenderung banyak bicara tapi pembicaraan itu tidak efisien dan efektif sehingga sulit menimbulkan interaksi dalam berkomunikasi.
Masalah fisik
Anak hiperaktif berbeda dengan anak biasa. Anak hiperaktif sulit untuk bisa tenang sehingga menimbulkan tingginya aktifitas yang dilakukan dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Dari sedikit penjelasan tentang anak hiperaktif di atas, sangat perlu sekali untuk seorang guru atau orang tua memahami terhadap anak hiperaktif. Sehingga memberikan bimbingan yang sesuai untuk lebih mengarahkan, mendidik, membimbing secara baik, jangan sampai menyikapi dengan kemarahan atau emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H