Mohon tunggu...
Makruf Hidhayanto
Makruf Hidhayanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar berekspresi melalui sebuah tulisan. Media ini sebagai sarana berbagi ide, pikiran serta hal yang saya rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

17 April 2023   22:13 Diperbarui: 17 April 2023   22:16 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan coaching yang dimiliki guru harus terus di asah melalui praktik alur Tirta. Coaching merupakan sebuah keterampilan dalam menggali kemampuan orang lain (coachee) dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi coachee. Alur Tirta dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada murid melalui pendekatan coaching di komunitas sekolah dengan lebih mudah dan mengalir. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila dikombinasikan dengan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pembiasaan yang dilakukan guru kepada murid, diharapkan murid akan memiliki kecakapan KSE. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru harus bisa menyajikan pembelajaran interaktif dan berpusat pada murid. Hal ini akan membentuk interaksi sosial, murid belajar memahami orang lain, munculnya kesadaran social.

Pada konteks pengambilan keputusan, guru dapat menerapkan Kompetensi sosial emosional. Melalui KSE, dapat memahami dan mengelola emosi, mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain, serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam berbagai situasi sosial.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Melalui pemahaman modul 3.1. saya mampu memecahkan permasalahan yang ada pada modul tersebut. Kasus-kasus yang terdapat pada modul 3.1. sering ditemui di sekolah. Melalui pembahasan setiap studi kasus yang ditampilkan, membuat saya mampu membedakan setiap kasus yang saya hadapi apakah termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Selanjutnya saya analisis paradigma apa yang terjadi pada kasus yang muncul, sehingga saya mampu menggunakan prinsip serta menerapkan Sembilan langkah pengambilan keputusan yang tepat. Sehingga keputusan yang diambil dapat tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat menemukan akar penyebab masalah terhadap kasus-kasus yang dihadapi. Proses tersebut sebagai Langkah awal dalam perancangan pengambilan keputusan yang terbaik dan minim konsekuensi, sebab keputusan yang diambil secara tepat akan memberikan kebermanfaatan dan terciptanya lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang dihadapi adalah jalinan komunikasi yang harus tersusun setiap saat. Komunikasi yang dijalin tidak hanya ketika ada kasus, namun komunikasi dalat dilaksanakan setiap saat. Hal yang menjadi tantangan adalah membangun komunitas praktisi benar-benar dapat terlaksana dan memiliki program yang jelas. Sehingga, jika ada kasus-kasus dilema etika kita dapat meenyelesaikan dengan baik menggunakan paradigma, prinsip dan Sembilan Langkah penyelesaian masalah.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun