Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sunrise

26 Maret 2023   01:05 Diperbarui: 26 Maret 2023   01:58 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silahkan masuk pak" Kata petugasnya.

"Di bolehin masuk nih?" Tanyaku untuk memastikan. Kemudian dengan senyum yang lebar dan keramahannya beliau kembali mempersilahkan saya masuk.

"Gak apa-apa pak silahkan masuk dan selamat bersenang-senang"

Dengan perasaan ada sedikit bersalah, kemudian saya meninggalkan pintu gerbang setelah mengucapkan Terima kasih. Setelah sampai di bibir pantai, mata saya tidak bisa berkedip melihat keindahan alam yang di sajikan, laut yang tenang, dengan langit biru yang membentang luas, seakan kita disambut dengan dekorasi mewah yang sangat megah dan cantik. Terlihat beberapa riak ombak kecil yang datang silih berganti, seperti melihat anak-anak kecil berlarian ruang gembira.

Terlihat juga beberapa nelayan yang sedang asyik menangkap ikan, dan ada juga diantaranya yang baru pulang karena sudah berangkat sejak dini hari. Perbedaan waktu menangkap ikan akan berbeda tergantung jenis ikan yang ditangkap dan alat yang digunakan.

Para penikmat sunrise sudah ramai dan sudah duduk di posisi mereka masing-masing. Kemudian mata saya tertuju pada satu keluarga yang sudah menggelar tikar bersama ibu dan anak-anaknya. Sedangkan sosok laki-laki paruh baya sedang asyik melempar kail pancing ke laut dengan joran pancingnya yang panjang. Sepertinya itu adalah suami dari ibu yang sedang duduk bersama anak-anaknya.

"Asyik ya bisa wekend bersama keluarga dengan tetap menjalani hobi memancing" Bisikku dalam hati.

"Nah… ini yang dinamakan piknik berkualitas" Bapaknya bisa melakukan hobi mancingnya sedangkan anggota keluarga yang lain bisa berlibur dan bersantai.

Beberapa diantaranya juga terlihat sedang joging, ada juga yang sedang selfi dan duduk berbincang-bincang sambil mengarah titik kemunculan matahari terbit. Udara pantai memang sangat sejuk dan bersih, karena terasa sekali setiap saya menarik nafas panjang, terasa sekali kemurnian oksigen yang ditawarkan menurut saya sangat spesial. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan udara yang ada di daerah perkotaan yang sudah tercemar oleh asap pabrik besar yang menyumbang tingkat polusi terbesar setelah kendaraan.

"Hem… nikmatnya" Sepuasnya saya menarik dan menghirup oksigen gratis yang ditawarkan pantai Labuan Haji. Ditengah lamunannku tiba-tiba saya dikejutkan oleh seorang ibu-ibu.

"Mas, kopi mas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun