Mohon tunggu...
MAKKATUL MUKARRAMAH
MAKKATUL MUKARRAMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55522120025 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional dan Audit Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 11 - Tax Audit - Audit Investigasi Umum dan Perpajakan, Trans Substansi Metode 4:12 Kategori Transedental Kantian -Prof Apollo

11 Juni 2024   17:54 Diperbarui: 11 Juni 2024   17:58 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan

Audit investigasi umum adalah proses pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengevaluasi bukti-bukti terkait dengan dugaan kecurangan atau penyimpangan dalam suatu organisasi. Dan Perpajakan adalah sistem di mana pemerintah mengumpulkan kontribusi finansial dari individu dan bisnis untuk mendanai berbagai layanan publik dan infrastruktur.

Audit investigasi umum dan perpajakan adalah proses pemeriksaan yang dilakukan untuk meninjau dan mengevaluasi catatan keuangan serta proses operasional suatu entitas, terutama saat ada dugaan atau indikasi awal kecurangan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan dan kewajiban perpajakan. Tujuannya untuk Mengidentifikasi dan mengungkapkan bukti-bukti kecurangan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perpajakan, dan untuk  Menyediakan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan entitas yang diaudit. Laporan hasil audit investigasi akan mengidentifikasi potensi kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perpajakan, serta menyediakan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan oleh entitas yang diaudit untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan mereka

Teknik Audit Investigasi

  • Mengumpulkan informasi dari pihak terkait dan mendapatkan konfirmasi atas data yang diberikan.
  • Mengamati proses operasional dan kondisi fisik entitas untuk memastikan kesesuaian dengan catatan keuangan.
  • Menganalisis data keuangan untuk mengidentifikasi anomali atau ketidaksesuaian.

Proses

  • Mencari, menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten.
  • Menilai validitas dan reliabilitas data untuk menentukan keabsahan informasi yang diperoleh.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Trans Substansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian

Transendental Kant merujuk pada filsafat Immanuel Kant yang berfokus pada cara pengetahuan dan pengalaman dapat dimungkinkan melalui struktur kognitif manusia. Kategori Transendental Kantian adalah konsep yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant dalam upayanya untuk menjelaskan bagaimana kita bisa memiliki pengetahuan a priori yang memungkinkan kita untuk memahami pengalaman kita. Kategori adalah konsep-konsep a priori yang digunakan oleh pikiran manusia untuk menyusun pengalaman. Mereka adalah kerangka yang memungkinkan kita untuk mengorganisasikan data indrawi menjadi pengalaman yang bermakna. Kategori ini mencakup konsep seperti kuantitas, kualitas, relasi, dan modalitas. Immanuel Kant mengembangkan sistem kategorisasi yang dikenal sebagai "12 Tabel Kategori Penilaian" yang digunakan untuk memahami dan menilai pengetahuan. Tabel ini terbagi menjadi empat kategori utama, masing-masing dengan tiga subkategori. Sistem ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kita membentuk pengetahuan dari pengalaman kita melalui konsep-konsep dasar. Kategori-kategori ini berfungsi sebagai kerangka kerja yang memungkinkan manusia untuk mengatur dan memahami pengalaman sensorik mereka. Mereka adalah elemen-elemen fundamental dari pemahaman kita yang membentuk bagaimana kita mempersepsi dan memikirkan realitas. Dalam pemikiran Kant, tanpa kategori-kategori ini, pengalaman kita akan menjadi kacau dan tidak terstruktur. Kategori-kategori transendental ini tidak hanya mempengaruhi epistemologi tetapi juga etika dan metafisika Kant, di mana dia menegaskan bahwa pengalaman kita dibatasi oleh cara kita mengkonseptualisasikan dunia melalui kategori-kategori ini.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Quantity: Universal, Particular, Singular".

Salah satu konsep kunci dalam sistem kategorisasi Kant adalah "Quantity" (Kuantitas). Dengan metode ini, auditor dapat melakukan audit investigasi dengan lebih mendalam dan objektif, memastikan bahwa setiap aspek keuangan dan perpajakan telah diukur dan dinilai dengan akurat. Mengintegrasikan metode transendental Kantian dalam audit ini dapat memberikan pendekatan filosofis yang mendalam untuk analisis dan evaluasi

1. Pendekatan Kuantitas (Quantity) dalam Audit

  • Pengukuran dan Penilaian, Auditor menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur dan menilai berbagai aspek transaksi keuangan. Pendekatan ini membantu dalam mendapatkan data yang objektif dan dapat diverifikasi. Misalnya, auditor dapat menghitung jumlah unit yang dijual, total pendapatan, atau jumlah pajak yang dibayarkan selama periode tertentu.
  • Analisis Keseluruhan, Dalam analisis kuantitatif, auditor tidak hanya fokus pada data individual tetapi juga pada totalitas data. Hal ini memungkinkan auditor untuk melihat gambaran besar dan mengidentifikasi tren atau anomali yang mungkin tidak terlihat pada tingkat mikro. Misalnya, mengumpulkan data penjualan dari beberapa cabang dan menganalisis keseluruhan performa perusahaan.
  • Verifikasi dan Validasi, Auditor memverifikasi dan memvalidasi data kuantitatif untuk memastikan keakuratannya. Ini termasuk mengecek kembali perhitungan, membandingkan data dengan sumber lain, dan menguji konsistensi data. Verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan atau pajak yang diaudit benar-benar mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.

2. Metode Transendental Kantian dalam Audit

  • Universal (Kuantitas Universal), Ini merujuk pada penerapan prinsip-prinsip dan standar audit yang berlaku secara umum untuk semua entitas. Dalam konteks perpajakan, ini berarti semua wajib pajak harus mematuhi peraturan perpajakan yang sama tanpa pengecualian. Prinsip ini memastikan keadilan dan kesetaraan dalam proses audit.
  • Particular (Kuantitas Khusus), Merujuk pada penerapan audit pada kasus atau entitas tertentu dengan mempertimbangkan karakteristik unik mereka. Misalnya, audit pada perusahaan multinasional yang memiliki struktur pajak yang kompleks memerlukan pendekatan khusus yang berbeda dari perusahaan domestik biasa. Hal ini memastikan bahwa evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan konteks spesifik dan dinamika masing-masing entitas.
  • Singular (Kuantitas Individual), Mengacu pada fokus pada transaksi atau kejadian tertentu yang membutuhkan pemeriksaan mendetail. Dalam audit perpajakan, ini dapat berarti peninjauan atas transaksi tertentu yang dicurigai atau memiliki potensi pelanggaran. Pendekatan ini memungkinkan auditor untuk menggali lebih dalam dan menemukan bukti-bukti spesifik yang relevan untuk penilaian.

Menggunakan metode ini, auditor dapat menerapkan prinsip-prinsip universal yang adil, memperhatikan karakteristik khusus dari setiap kasus, dan fokus pada detail individual yang kritis. Ini meningkatkan kualitas dan akurasi audit investigasi umum dan perpajakan.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Quality: Affirmative, Negative, Infinite"

Metode transendental Kantian dengan aspek Quality: Affirmative, Negative, Infinite dapat memberikan kerangka filosofis yang membantu dalam mengklasifikasikan dan menilai temuan audit. Audit investigasi umum dan perpajakan dengan menggunakan metode Transendental Kantian dapat diterapkan melalui kategori "Quality" (Kualitas). Dengan menerapkan pendekatan transendental Kantian melalui kategori "Quality", auditor dapat memastikan bahwa audit investigasi yang dilakukan memberikan penilaian yang komprehensif dan mendalam terhadap kualitas informasi keuangan dan perpajakan yang diaudit.

1. Pendekatan kualitas (quality) dalam audit

  • Evaluasi Kualitas Informasi, Auditor menilai kualitas informasi yang dikumpulkan selama audit. Ini termasuk memverifikasi keandalan dan validitas data yang diperoleh dari berbagai sumber. Informasi yang berkualitas tinggi harus akurat, lengkap, dan relevan dengan tujuan audit.
  • Analisis Substansi Transaksi, Auditor menilai substansi dari transaksi keuangan, bukan hanya bentuk atau penampilannya. Ini melibatkan pengecekan apakah transaksi tersebut sah dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Kategori "Quality" menekankan pada esensi dan nilai sebenarnya dari transaksi tersebut, memastikan bahwa tidak ada manipulasi atau penipuan yang tersembunyi.
  • Pengujian Kualitas Bukti Audit, Kualitas bukti audit diuji untuk memastikan bahwa bukti yang dikumpulkan mendukung temuan dan kesimpulan auditor. Bukti yang berkualitas harus dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Auditor menggunakan berbagai teknik pengujian, seperti konfirmasi eksternal dan penelusuran transaksi.

2. Metode Transendental Kantian dalam Audit

  • Affirmative (Positif), Ini berkaitan dengan identifikasi dan verifikasi bukti yang mendukung kebenaran klaim atau laporan yang diaudit. Dalam konteks perpajakan, ini mencakup penegasan atas kewajiban pajak yang telah dibayar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Negative (Negatif), Ini melibatkan penemuan dan pendokumentasian bukti yang menunjukkan adanya pelanggaran, ketidaksesuaian, atau kecurangan dalam laporan keuangan dan perpajakan. Aspek negatif ini kritis dalam mendeteksi dan mencegah penghindaran pajak atau kesalahan pelaporan.
  • Infinite (Tak Terbatas), Ini merujuk pada potensi luas dan berkelanjutan dari temuan audit yang mungkin memiliki implikasi jangka panjang atau berdampak pada aspek-aspek lain dari operasional entitas. Dalam perpajakan, ini bisa berarti penemuan pola atau tren yang memerlukan investigasi lebih lanjut atau perbaikan sistematis dalam pengelolaan pajak.

Dengan menerapkan metode transendental Kantian ini, auditor dapat memastikan bahwa audit dilakukan secara menyeluruh, objektif, dan berfokus pada seluruh spektrum bukti dan implikasinya.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive"

Ini melibatkan pemahaman bagaimana berbagai faktor dan kejadian saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam konteks audit Audit investigasi umum dan perpajakan menggunakan metode transendental Kantian dengan aspek Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive dapat memberikan struktur filosofis yang komprehensif dalam menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti audit. Auditor harus memeriksa hubungan antara berbagai aspek transaksi keuangan, baik secara langsung maupun bersyarat. Pendekatan "Relation" dalam audit merujuk pada evaluasi hubungan antara berbagai entitas atau elemen yang ada dalam suatu sistem atau organisasi. Ini mencakup analisis interaksi, keterkaitan, dan ketergantungan antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan suatu entitas.

1. Pendekatan relation dalam audit

  • Analisis Hubungan: Auditor mengevaluasi hubungan antara berbagai aspek organisasi, termasuk proses bisnis, kebijakan, kontrol internal, dan faktor eksternal yang mempengaruhi operasi perusahaan. Hal ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana entitas beroperasi dan bagaimana berbagai faktor saling memengaruhi.
  • Penilaian Risiko: Dengan memahami hubungan antara berbagai entitas dan faktor, auditor dapat mengidentifikasi risiko potensial yang mungkin timbul dari interaksi tersebut. Ini membantu dalam merancang strategi audit yang efektif dan menargetkan area-area di mana risiko yang signifikan mungkin terjadi.
  • Rekomendasi Perbaikan: Dengan memahami hubungan antara berbagai elemen dalam suatu sistem, auditor dapat memberikan rekomendasi yang lebih bermakna untuk perbaikan. Ini mencakup saran untuk memperbaiki kontrol internal, meningkatkan efisiensi operasional, atau mengelola risiko dengan lebih baik.

2. Metode Transendental Kantian dalam Audit 

  • Categorical (Kategori), Audit kategori mencakup prinsip-prinsip atau aturan yang mutlak dan harus dipatuhi tanpa pengecualian. Dalam konteks perpajakan, ini berarti kepatuhan penuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku, tanpa adanya ruang untuk interpretasi yang berbeda.
  • Hypothetical (Hipotesis), Audit hipotesis melibatkan analisis berdasarkan asumsi atau kondisi tertentu. Ini bisa mencakup skenario "jika-maka" yang memungkinkan auditor untuk menguji berbagai kemungkinan dan implikasinya. Dalam perpajakan, ini dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari perubahan kebijakan atau mengidentifikasi potensi risiko yang belum terjadi.
  • Disjunctive (Disjungtif), Audit disjungtif melibatkan analisis yang memisahkan antara beberapa kemungkinan atau alternatif yang ada. Ini penting dalam perpajakan untuk mengevaluasi berbagai pilihan atau strategi yang dapat diambil oleh perusahaan, serta implikasi hukum dan finansial dari setiap pilihan tersebut.

Dengan menggunakan metode transendental Kantian ini, auditor dapat memastikan bahwa proses audit dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan berfokus pada berbagai aspek relasional dari bukti dan data yang ada.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Modality: Problematic, Assertoric, Apodictic"

Dengan modalty diharapkan Auditor harus memastikan bahwa setiap tindakan dan keputusan dalam proses audit dilakukan dengan integritas, objektivitas, dan moralitas yang tinggi. Ini menjamin bahwa audit dilakukan dengan memperhatikan standar etika yang tinggi dan menghindari potensi konflik kepentingan atau bias.

1. Metode Transendental Kantian dalam Audit

  • Problematic (Problematis), Auditor perlu mengidentifikasi aspek-aspek yang memerlukan penilaian lebih lanjut dan evaluasi. Ini melibatkan mengidentifikasi area yang tidak pasti atau memiliki potensi risiko yang perlu diperiksa lebih lanjut dalam audit. Dengan pendekatan Transendental Kantian, problematic merujuk pada tingkat kepastian yang belum ditentukan dalam temuan audit.
  • Assertoric (Asertoris), Merujuk pada tingkat kepastian yang dianggap sebagai kebenaran sementara dalam temuan audit. Auditor membuat kesimpulan berdasarkan bukti yang telah dianalisis dan disajikan secara langsung. Ini menunjukkan bahwa auditor telah memperoleh cukup bukti untuk membuat pernyataan yang meyakinkan dalam konteks audit.
  • Apodictic (Apodiktis), Ini mencerminkan tingkat kepastian tertinggi dalam temuan audit di mana auditor memiliki keyakinan mutlak atas kebenaran temuan tersebut. Apodictic menunjukkan bahwa bukti yang diperoleh sangat kuat dan mendukung kesimpulan audit tanpa keraguan. Ini adalah tahap di mana auditor memiliki keyakinan penuh atas kebenaran dari temuan audit.

Daftar Pustaka

Westphal, K. 2021. Kant's Transcendental Deduction of the Categories: Critical Re-Examination, Elucidation and Corroboration. Helsinki: Helsinki University Press. DOI: https://doi.org/10.33134/HUP-7

Kant's Transcendental Arguments. https://plato.stanford.edu/entries/kant-transcendental/

Klotz, C., & Nour, S. (2007). The legitimating fact in the transcendental deduction of the categories: on Dieter Henrich's reading of Kant. Kriterion: Revista de Filosofia, 3(SE), 0-0. https://doi.org/10.1590/S0100-512X2007000100009

Schema (Kant). https://en.wikipedia.org/wiki/Schema_(Kant)

Stern, R. (2007). Transcendental arguments: A plea for modesty. Grazer Philosophische Studien, 74, 143-161. DOI:10.1163/9789401204651_008

 Filsafat Transendental Kant. https://www.kompasiana.com/balawadayu/5e4e9ccf097f362f7547f323/filsafat-transendental-kant

Seta, M. A. (2016). Status Tuhan Dalam Filsafat Teoretis Immanuel Kant. Diskursus-Jurnal Filsafat Dan Teologi Stf Driyarkara, 15(1), 69-90. https://journal.driyarkara.ac.id/index.php/diskursus/article/view/25

Apa Itu Isi 12 Tabel Kategori Penilaian Kant? https://www.kompasiana.com/balawadayu/5ff059558ede4844675bd2e3/apa-itu-isi-12-tabel-kategori-penilaian-kant

Kant Sang Filsuf Terakhir. https://lsfdiscourse.org/kant-sang-filsuf-terakhir/

Bidang Investigasi. https://www.bpkp.go.id/gorontalo/konten/1789/investigasi.bpkp

Sonjaya, Y. (2024). Makna Kesadaran Perpajakan dalam Perspektif Fenomenologi. Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, 8(1), 944-959.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun