Mohon tunggu...
MAKKATUL MUKARRAMAH
MAKKATUL MUKARRAMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55522120025 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional dan Audit Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 11 - Tax Audit - Audit Investigasi Umum dan Perpajakan, Trans Substansi Metode 4:12 Kategori Transedental Kantian -Prof Apollo

11 Juni 2024   17:54 Diperbarui: 11 Juni 2024   17:58 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive"

Ini melibatkan pemahaman bagaimana berbagai faktor dan kejadian saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam konteks audit Audit investigasi umum dan perpajakan menggunakan metode transendental Kantian dengan aspek Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive dapat memberikan struktur filosofis yang komprehensif dalam menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti audit. Auditor harus memeriksa hubungan antara berbagai aspek transaksi keuangan, baik secara langsung maupun bersyarat. Pendekatan "Relation" dalam audit merujuk pada evaluasi hubungan antara berbagai entitas atau elemen yang ada dalam suatu sistem atau organisasi. Ini mencakup analisis interaksi, keterkaitan, dan ketergantungan antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan suatu entitas.

1. Pendekatan relation dalam audit

  • Analisis Hubungan: Auditor mengevaluasi hubungan antara berbagai aspek organisasi, termasuk proses bisnis, kebijakan, kontrol internal, dan faktor eksternal yang mempengaruhi operasi perusahaan. Hal ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana entitas beroperasi dan bagaimana berbagai faktor saling memengaruhi.
  • Penilaian Risiko: Dengan memahami hubungan antara berbagai entitas dan faktor, auditor dapat mengidentifikasi risiko potensial yang mungkin timbul dari interaksi tersebut. Ini membantu dalam merancang strategi audit yang efektif dan menargetkan area-area di mana risiko yang signifikan mungkin terjadi.
  • Rekomendasi Perbaikan: Dengan memahami hubungan antara berbagai elemen dalam suatu sistem, auditor dapat memberikan rekomendasi yang lebih bermakna untuk perbaikan. Ini mencakup saran untuk memperbaiki kontrol internal, meningkatkan efisiensi operasional, atau mengelola risiko dengan lebih baik.

2. Metode Transendental Kantian dalam Audit 

  • Categorical (Kategori), Audit kategori mencakup prinsip-prinsip atau aturan yang mutlak dan harus dipatuhi tanpa pengecualian. Dalam konteks perpajakan, ini berarti kepatuhan penuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku, tanpa adanya ruang untuk interpretasi yang berbeda.
  • Hypothetical (Hipotesis), Audit hipotesis melibatkan analisis berdasarkan asumsi atau kondisi tertentu. Ini bisa mencakup skenario "jika-maka" yang memungkinkan auditor untuk menguji berbagai kemungkinan dan implikasinya. Dalam perpajakan, ini dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari perubahan kebijakan atau mengidentifikasi potensi risiko yang belum terjadi.
  • Disjunctive (Disjungtif), Audit disjungtif melibatkan analisis yang memisahkan antara beberapa kemungkinan atau alternatif yang ada. Ini penting dalam perpajakan untuk mengevaluasi berbagai pilihan atau strategi yang dapat diambil oleh perusahaan, serta implikasi hukum dan finansial dari setiap pilihan tersebut.

Dengan menggunakan metode transendental Kantian ini, auditor dapat memastikan bahwa proses audit dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan berfokus pada berbagai aspek relasional dari bukti dan data yang ada.

Document Pribadi, (2024)
Document Pribadi, (2024)

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan dengan Menggunakan Metode Transendental Kantian "Modality: Problematic, Assertoric, Apodictic"

Dengan modalty diharapkan Auditor harus memastikan bahwa setiap tindakan dan keputusan dalam proses audit dilakukan dengan integritas, objektivitas, dan moralitas yang tinggi. Ini menjamin bahwa audit dilakukan dengan memperhatikan standar etika yang tinggi dan menghindari potensi konflik kepentingan atau bias.

1. Metode Transendental Kantian dalam Audit

  • Problematic (Problematis), Auditor perlu mengidentifikasi aspek-aspek yang memerlukan penilaian lebih lanjut dan evaluasi. Ini melibatkan mengidentifikasi area yang tidak pasti atau memiliki potensi risiko yang perlu diperiksa lebih lanjut dalam audit. Dengan pendekatan Transendental Kantian, problematic merujuk pada tingkat kepastian yang belum ditentukan dalam temuan audit.
  • Assertoric (Asertoris), Merujuk pada tingkat kepastian yang dianggap sebagai kebenaran sementara dalam temuan audit. Auditor membuat kesimpulan berdasarkan bukti yang telah dianalisis dan disajikan secara langsung. Ini menunjukkan bahwa auditor telah memperoleh cukup bukti untuk membuat pernyataan yang meyakinkan dalam konteks audit.
  • Apodictic (Apodiktis), Ini mencerminkan tingkat kepastian tertinggi dalam temuan audit di mana auditor memiliki keyakinan mutlak atas kebenaran temuan tersebut. Apodictic menunjukkan bahwa bukti yang diperoleh sangat kuat dan mendukung kesimpulan audit tanpa keraguan. Ini adalah tahap di mana auditor memiliki keyakinan penuh atas kebenaran dari temuan audit.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun