Mohon tunggu...
Makhfud Syawaludin
Makhfud Syawaludin Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesian, Nahdliyin (NU), GUSDURian

Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Waktunya, Demokrasi sebagai Pandangan Hidup

24 Mei 2014   04:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[19]Khotimatul Husna, Terapi Nabi Mengikis Terorisme Teladan Menebar kedamaian Dan Toleransi Di Muka Bumi (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2011), 125-127.

[20]Gellner dan Robert N. Bellah, sampai pada kesimpulan tentang kesesuaian Islam dengan demokrasi atas dasar penelitian mereka terhadap doktrin dan praktik politik Islam. Islam mempunyai kesamaan unsur-unsur dasar (family resemblences) dengan demokrasi. Yaitu, doktrin tentang keadilan (al-adl), egaliterianisme (al-musawah), dan musyawarah atau negosiasi (syura). Effendy, Teologi Baru Politik Islam, 128-129.

[21]Piagam Madinah Pasal 16 dan 24 yaitu: “Dan bahwa orang Yahudi yang mengikuti kami akan memperoleh hak perlindungan dan hak persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada orang yang membantu musuh mereka.” (pasal 16), “Dan bahwa Yahudi al-Aus, sekutu mereka dan diri (jiwa) mereka memperoleh hak seperti apa yang terdapat bagi pemilik sahifat ini serta memperoleh perlakuan yang baik dari pemilik sahifat ini.” (pasal 24). Dalam Pasal tersebut, Rasulullah juga menolak adanya diskriminasi, hegemoni, dan dominasi (penguasaan) dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Baca Abdullah Aly, Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren, Telaah Terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 109-113.

[22]Merupakan spirit Islam dalam pelaksanaan demokrasi. Al-Fandi, Desain Pembelajaran, 68.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun