Pada thaun 2011, Paetongtarn membantu tantenya, Yingluck, berkampanye untuk Partai Pheu Thai dengan mengenakan kemeja bertuliskan "Kembalikan Ayah" dan "Minta Ayah Pulang" setelah Thaksin melarikan diri dari proses hukum di Thailand dan tinggal di luar negeri selama lima tahun.
Pada tahun 2014, Yingluck digulingkan melalui kudeta ketika Paetongtarn berusia 28 tahun. Dia mengatakan bahwa "meskipun saya tidak terlibat dalam politik, saya masih terpengaruh."
Pada tahun 2019, Paethongtarn menikah dengan Pitak Suksawat di Hotel Rosewood, Hong Kong. Acara yang dipenuhi selebriti dan politisi itu digelar hanya beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi membubarkan Partai Thai Raksa Chart menjelang pemilihan umum.
Pada 28 Okt 2021, Paetongtarn memulai karier politiknya sebagai penasihat Partai Pheu Thai dalam bidang partisipasi dan inovasi. Dia mengumumkan di atas panggung pada sidang umum Partai Pheu Thai di Provinsi Khon Kaen bahwa "Ayah tidak pernah melupakan kebaikan tanah Thailand" dan "Saya sangat ingin kembali untuk memberikan penghormatan kepada Thailand lagi."
Pada 20 Mar 2022, Partai Pheu Thai menambah babak baru, dimana Paetongtarn mendapat status sebagai "Kepala Keluarga Pheu Thai" saat berkampanye di Provinsi Udon Thani.
Pada 10 Okt 2022, Paetongtarn kembali menjabat sebagai penasihat pusat operasi pemilu Partai Pheu Thai.
Pada tahun 2023, Paetongtarn mengumumkan kesiapannya untuk menjadi calon perdana menteri dari Partai Pheu Thai jika dia dicalonkan.
Pada tahun 2023, Paetongtarn menjadi pemimpin Partai Pheu Thai.
Pada Agustus 2024, Paetongtarn menjadi Perdana Menteri Thailand.
Sumber: Media TV & Tulisan Luar dan Dalam Negeri
https://www.hurriyetdailynews.com/thai-king-appoints-shinawatra-heiress-as-new-pm-199643