Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhengdao 1957 (3)

14 Juni 2024   12:40 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya dimulai dari awal, semuanya dibangun kembali. Tepat setelah Revolusi Kebudayaan di Tiongkok, pengajaran fisika di Tiongkok mulai pulih. Pada saat itu, penelitian tentang fisika hampir tidak ada.

Sejak kembali ke tanah airnya pada tahun 1972, Li Zhengdao menemukan tugas besar dalam mengabdi pada tanah airnya. Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1978 membuka pintu bagi reformasi dan keterbukaan.

Namun di Tiongkok, akibat revolusi kebudayaan yang mengakibatkan pendidikan hancur dan perlu direvitalisasi, talenta-talenta tersia-siakan, dan tidak ada pengganti bagi kaum muda dan generasi penerus.

Saat itu Li Zhengdao sudah menjadi ilmuwan hebat yang membanggakan keturunan Tionghoa. Sejak dia pergi belajar ke luar negeri pada tahun 1946 dan melakukan perjalanan melalui ribuan gunung dan sungai, dan melihat Tiongkok negara asalnya telah menjadi demikian hancurnya menjadi emosi dan membekas di hatinya, saat itu yang bisa dia lakukan hanyalah kembali ke Tiongkok untuk memberikan ceramah dan mengajar.

Ye Minghan menceritakan: Ia (Li Zhengdao) datang ke Tiongkok pada tahun 1979 untuk memberikan kuliah yang sangat intensif, lima hari seminggu selama dua bulan. Setiap hari dia mengajar fisika partikel di pagi hari dan fisika statistik di sore hari. Tiongkok tertinggal jauh dalam dua mata pelajaran tersebut.

Li Zhengdao berceramah selama dua bulan penuh, dan para ilmuwan Tiongkok yang merasa ketinggalan dengan isolasi selama revolusi kebudayaan tersebut, mulai memahami tren perkembangan penelitian fisika partikel dan fisika statistik di dunia.

China Advanced Science and Technology Center

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Pusat Sains dan Teknologi Maju/Lanjutan Beijing Tiongkok, bertujuan untuk mengintegrasikan secara sistematis dan erat dengan pencapaian terkini ilmu pengetahuan dunia,

Pada tahun 1986, Li Zhengdao memprakarsai pendirian China Advanced Science and Technology Center, sebuah organisasi akademik internasional yang bertujuan untuk menyelenggarakan simposium akademik internasional di Tiongkok dan mengundang ilmuwan kelas dunia untuk memberikan ceramah di Tiongkok. Tahun itu dia sudah berusia 60 tahun.

Ye Minghan menceritakan: Beliau secara khusus menekankan kepada saya bahwa kita harus berada di garis depan dunia. Sejujurnya, dalam seminar akademik biasa, semua orang memberi laporan selama setengah jam, atau satu jam sudah selesai,  tapi dia menghendaki pembicara harus menjelaskan bagaimana masalah ini terjadi. Sekarang ini adalah masalah yang sangat besar, bagaimana situasinya, bagaimana penyelesaiannya, dan bagaimana prospek pembangunan di masa depan, harus dijelaskan dengan sejelas-jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun