Ujian Berat Yang Sukses
Pada awal 1984, Tibet mengalami bencana salju hebat yang tidak terjadi selama lebih dari sepuluh tahun, banyak penggembala yang tidak punya waktu untuk mempersiapkan musim dingin yang lebih dini, dan badai salju yang luar biasa.
Berita bencana salju Tibet dengan cepat sampai ke Beijing, dengan segera Dewan Negara Tiongkok memutuskan untuk segera memulai penyelamatan.  Namun, jalan-jalan banyak yang terputus dan  tersumbat oleh salju tebal, bahkan ketebalan salju mencapai 2 meteran, jadi kendaraan darat tidak mungkin dikendarai ke sana sama sekali.
Mengingat situasi ini, Dewan Negara memutuskan untuk mengirim material dan logistik bantuan bencana ke daerah bencana melalui transportasi udara.
Pada saat itu, militer ditugaskan untuk bertanggung jawab untuk mengangkut bahan bantuan bencana, sedang Y-8 yang dimiliki militer Tiongkok merupakan pesawat tiruan buatan tahun 1960an Uni Soviet, volume kabin kargo relatif kecil, kapasitasnya terbatas,
Setelah mengetahui hal ini, Ma Fengshan mengambil inisiatif untuk mencoba tantangan ini, dan berharap bahwa dewan negara dapat menyetujui Y-10 untuk berpartisipasi dalam misi bala bantuan ke dataran tinggi ini.
Zhou Zheng -- mantan perancang Y-10, menceritakan akhirnya telegram diterima, dengan mengatakan kalian boleh mencoba penerbangan terlebih dahulu. Â Setelah kita mendapatkan telegram ini, karena sudah mendapat persetujuannya, kita langsung menyalakan petasan untuk merayakannya.
Setelah disetujui oleh pemerintah pusat, lebih dari 20 ton pasokan bantuan bencana dimuat dalam  Y-10 dan siap lepas landas dari Chengdu.
Meskipun Y-10 telah diuji oleh lingkungan es dan salju ketika terbang pulang balik dari Shanghai dan Harbin, tapi situasi terbang ke Lhasa bahkan lebih buruk.
Bisakah Y-10 menyelesaikan tugas dengan lancar?