Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perkembangan Industri Penerbangan Tiongkok dan Tokoh-tokohnya (1)

23 Mei 2024   10:40 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:49 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Cheng Bushi -- mantan kepala desainer Institut Penelitian Pesawat Shanghai menceritakan: Penerbangan di pertengahan abad ke-20 sebenarnya merupakan sebuah kemajuan. Setelah diperkenalkannya teknologi jet, seluruh teknologi mengambil tampilan yang benar-benar baru. Komunitas penerbangan internasional dianggapnya sebagai awal dari era jet, jadi ini adalah langkah teknologi yang sangat penting. Maka pesawat pertama yang dirancang oleh RRT adalah jet.

Sumber: net-maquettes.com
Sumber: net-maquettes.com

Saat itu, umumnya pesawat latih digunakan di sekolaah penerbangan AU Tiongkok adalah Yak-11 dengan roda pendarat roda tiga baling-baling, tapi kini (ssat itu) sudah tidak bisa lagi memenuhi persyaratan pelatihan pesawat jet. Setelah pertimbangan menyeluruh, Xu Shunshou akhirnya memilih pesawat latih jet subsonik sebagai pesawat latih.

Oleh karena itu, pesawat yang akan dikembangkan diberi nama Fighter Trainer Type 1 atau disingkat Fighter Training 1.

Pada bulan Oktober 1956, Xu Shunshou menerima persetujuan dari atasannya, dan dia tahu bahwa akan ada pertempuran yang sulit di depan.

Pada saat itu, sebagian besar orang di kantor desain adalah mahasiswa yang baru lulus. Meskipun mereka sangat antusias, mereka kurang pengalaman. Oleh karena itu, Xu Shunshou secara khusus menyusun "Manual Institut Desain". Shunshou meminta kantor desain mengumpulkan informasi desain pesawat sebanyak mungkin untuk referensi.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Chen Yijian -- mantan Akademisi dari Akademi Teknik Tiongkok menceritakan:  Dilihat dari bahannya, banyak sekali bahan dari Soviet dan beberapa gambar dari Amerika Serikat, yang mengharuskan desainer untuk memikirkan lebih banyak gambar dan detail pesawat yang sudah matang, semakin banyak semakin baik. Ini ibratnya seperti membaca tiga seratus puisi kalsik Tang. Sekalipun Anda tidak bisa menulis puisi, Anda tetap bisa melantunkannya. Ini adalah teori Xu Shunshou.

Pada bulan Juli 1956, Pabrik Pembuatan Pesawat Shenyang baru saja berhasil meniru jet tempur MiG-17 Soviet. Para perancangnya sangat akrab dengan proyek rahasia pesawat tersebut, sehingga banyak dari mereka menyarankan agar mereka mengacu pada standar yang relevan dari MiG-17 untuk desain. Namun, Xu Shunshou tahu di dalam hatinya bahwa pesawat MiG memiliki banyak kekurangan, dan dia tidak boleh hanya fokus pada MiG saat mendesain dan harus mandiri.

Sumber: en.wikipedia.org
Sumber: en.wikipedia.org

Pada saat itu, semua pesawat jet mantan Uni Soviet menggunakan metode pemasukan udara dari hidung pesawat, tetapi Xu Shunshou menganggap ini adalah kelemahan yang serius. Karena hidung pesawat umumnya merupakan tempat pemasangan radar, dan kecepatan angin dari saluran masuk udara dari hidung akan sangat mengganggu radar, sehingga tidak ada cara untuk bisa memasang radar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun