Di bawah perintah Administrasi Industri Penerbangan, Tiongkok memutuskan untuk mendirikan badan desain pesawat khusus pertamanya, Kantor Desain Pesawat. Ini adalah deretan bangunan kecil yang telah ditinggalkan selama bertahun-tahun di halaman Pabrik Shenyang 112.
Ini adalah ruang kantor kantor desain pada saat itu. Ada kesenjangan besar antara ini dan kantor desain ketika Xu Shunshou berada belajar di Amerika Serikat.
Meskipun kondisi kantornya sederhana, tapi Xu Shunshou sangat termotivasi. Dia secara pribadi memimpin semua orang untuk merenovasi beberapa bangunan kecil sesuai dengan standar dan persyaratan yang diperlukan. Setelah menyelesaikan tata letak lingkungan kantor desain, Xu Shunshou mulai membentuk sebuah tim.
Saat itu, Xu Shunshou hanya memiliki lebih dari 30 desainer, tetapi biasanya tim dasar sebuah kantor desain pesawat membutuhkan setidaknya sekitar seratus orang. Dari mana Xu Shunshou dapat menemukan begitu banyak talenta profesional?
Pada tahun 1952, RRT yang baru berdiri secara khusus mendirikan Sekolah Tinggi Industri Penerbangan Nanjing dan Sekolah Industri Penerbangan Shenyang untuk mengembangkan bakat penerbangannya sendiri. Sistem akademiknya berlangsung selama 4 tahun. Tahun itu kebetulan merupakan angkatan pertama siswa dari kedua sekolah tersebut, maka dia  memutuskan untuk pergi ke sana untuk melakukan seleksi sekelompok talenta.
Sebelum berangkat, semua orang mengadakan pertemuan khusus untuk membahas masalah rekrutmen. Terakhir, Xu Shunshou menulis tiga kata di papan tulis di ruang desain: nilai, hobi, dan semangat kerja.
Berdasarkan ketiga kriteria tersebut, Xu Shunshou memilih lebih dari 70 lulusan universitas. Tim ini mewakili tingkat tertinggi desain pesawat Tiongkok pada saat itu. Usia rata-rata hanya 22 tahun,  Maka sejak itu Tiongkok  mulai membudidayakan talenta kedirgantaraan.
Xu Shunshou percaya bahwa merancang pesawat baru harus dimulai dari kebutuhan aktual dan berusaha sejalan dengan tingkat kemahiran internasional dalam kondisi teknis yang memungkinkan.
Saat itu, teknologi pesawat baling-baling sudah tertinggal, dan kecepatan pesawat jet bisa mencapai 4,6 kali lipat.