Namun, selama penerbangan normal selain lepas landas dan mendarat, kipas pengangkat F-35B tidak berfungsi, sehingga pasti akan menjadi tambahnan "bobot mati", mempengaruhi kinerja penerbangan pesawat tempur dan penempatan tangki bahan bakar pesawat serta tempat bom yang ada di dalamnya. Namun secara keseluruhan, tata letak mesin tunggal + kipas angkat F-35B masih merupakan pilihan yang relatif ideal.
Namun Chengdu Aircraft Corporation of China (Cheng Fei), mendesain pesawat tempur VTOL yang dirancangnya tampak tidak mengacu dan meniru pada pengalaman F-35B. Dilihat dari sketsanya, pesawat ini menggunakan tata letak seri bermesin ganda yang sangat baru, dua mesin disusun memanjang di dalam badan pesawat, salah satunya terletak di tengah badan pesawat dan satu lagi di bagian ekor. Tidak sulit untuk mengetahui bahwa mesin depan pesawat akan bertanggung jawab untuk mencapai short takeoff/vertical landing, sedangkan apakah mesin belakang akan menggunakan vector nozzle yang dapat dibelokkan ke bawah 90 derajat seperti F-35B untuk mencapai tujuan bersama dalam lepas landas pendek/pendaratan vertikal. Efeknya saat ini tidak diketahui, namun kemungkinan besar terjadi demikian.
Untuk mesin depan yang sangat penting, Chengdu Aircraft (Cheng Fei) memilih saluran masuk udara di bagian belakang badan pesawat, dan kemudian terdapat nosel vektor di sisi kiri dan kanan di tengah badan pesawat. Kedua nosel vektor ini harus mampu bergerak 90 (derajat) secara horizontal dan ke bawah. jangkauan untuk memberikan daya dorong ke atas bagi pesawat tempur selama fase lepas landas pendek/pendaratan vertikal, dan juga dapat memberikan daya dorong ke depan dengan mesin belakang selama fase penerbangan datar. Harus dikatakan bahwa rencana pesawat VTOL tata letak tandem bermesin ganda ini memang sangat baru (belum ada duanya di dunia).
Dilihat dari gambar ringkasan dan isi sketsanya saja, keuntungan dari skema tata letak ini adalah sebisa mungkin menghindari mesin depan menjadi "bobot mati" yang tidak berguna selama tahap penerbangan datar, dan memungkinkan mesin depan juga ikut serta dalam mendorong pesawat tempur tersebut saat terbang, sehingga memungkinkan mencapai kinerja penerbangan yang lebih baik daripada F-35B.
Namun, karena pengaruh mesin, saluran masuk udara, nosel, dan perangkat lain di dalam badan pesawat, ruang internal pesawat mungkin relatif sempit, yang dapat menyebabkan beberapa pembatasan pada tangki bahan bakar internal dan ruang bom internal. itu akan bisa diatur.
Secara keseluruhan, rencana pesawat tempur ini memiliki tingkat penyelesaian yang tinggi, dan tidak dapat dikesampingkan bahwa pesawat tersebut akan menjadi pesawat berbasis kapal induk dari "'Lightning Aircraft Carrier' versi Tiongkok", yaitu pesawat berbasis kapal induk. kapal serbu amfibi Tipe 076 masa depan. Jika hal ini benar terjadi, maka Tiongkok akan menjadi satu-satunya negara di dunia selain AS yang dapat melengkapi pesawat tempur siluman yang mampu lepas landas pendek/lepas landas vertikal dan mendarat (STOVL). Kita tunggu saja perkembanannya. Baca:
Kapal Amfibi Type 076 yang Tiada Duanya di Dunia akan Muncul