Permintaan fotovoltaik yang berkembang pesat di Eropa telah mendorong pesatnya perkembangan industri fotovoltaik dalam negeri Tiongkok, sehingga melahirkan sejumlah raksasa industri fotovoltaik seperti Baoding, Yingli dan Wuxi Suntech.Â
Namun, perusahaan fotovoltaik ini hanya beroperasi di rantai industri komponen dengan tingkat kesulitan teknis yang lebih rendah, dan hampir tidak terlibat dalam produksi polisilikon hulu.
Produsen bahan silikon polikristalin internasional mengambil kesempatan untuk menaikkan harga secara besar-besaran. Hanya dalam empat tahun, harga bahan silikon polikristalin meningkat lebih dari sepuluh kali lipat, yang merupakan pelajaran yang menyakitkan bagi Tiongkok dan konsumen lainnya.
Mulainya Industri Polisilikon Tiongkok
Pada tahun 2006, perusahaan dalam negeri Tiongkok mulai memperkenalkan teknologi produksi polisilikon dari luar negeri, dan produksi polisilikon dalam negeri mulai meningkat.
Pada tahun 2006 juga, GCL-Poly Tiongkok yang semula bergerak di bisnis pembangkit listrik mulai memasuki industri polisilikon, langkah ini harus dikatakan bahwa GCL-Poly sangat berani.
Setelah mendirikan lini/jalur produksi pertama pada tahun 2007, mereka mulai bereksperimen dengan berbagai proses baru di lini produksi.Â
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa peralatan produksi polisilikon pada saat itu adalah sapi perah, namun mereka berani melakukan eksperimen pada sapi perahnya sendiri.
Salah satu eksplorasi proses terpenting di Tiongkok adalah mencoba meningkatkan proses hidrogenasi termal menjadi proses hidrogenasi dingin.
Sederhananya, ini berarti mengubah reaktan dan menurunkan suhu yang diperlukan untuk reaksi dari suhu tinggi 1250C menjadi 500-600C, sehingga menghemat banyak energi.
Langkah ini merupakan keberanian untuk membakar segala sesuatu dipadukan dengan kecerdikan dari para peneliti.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya