Semakin tinggi kemurniannyayang hendak dibuat, semakin tinggi persyaratan teknologi dan peralatan, dan investasi yang sesuai akan menjadi lebih besar.
Menurut statistik, investasi pada sel perovskit hanya setengah dari sel silikon kristal, yang berarti perovskit tidak hanya memiliki kinerja yang lebih baik, tetapi juga memiliki manfaat yang lebih baik.
Ilmuwan Jepang telah dengan giat meneliti bahan ini sejak mereka menemukan perannya. Mereka menerapkan bahan perovskit pada sel surya yang peka terhadap pewarna dan memperoleh sel perovskit pertama di dunia. Tentu saja efisiensi konversi fotolistriknya saat itu hanya 3,8%, tidak sebaik kristal silikon.
Jadi mereka telah melakukan penelitian eksperimental selama lebih dari sepuluh tahun, berharap dapat menggunakan sel perovskit untuk menyalip teknologi negara lain di tikungan.Â
Hasil percobaan telah memenuhi harapan. Efisiensi pembangkitan listrik sel perovskit semakin tinggi, mencapai maksimum 33,5% , jauh melebihi sel fotovoltaik kristal silikon, tetapi apa yang tidak disangka Jepang adalah bahwa sel fotovoltaik perovskit yang pertama kali mereka temukan diambil alih oleh negara lain. Khususnya, Tiongkok telah berkali-kali melampaui efisiensi konversi fotolistrik Jepang.
Pada awal tahun 2023, tingkat konversi sel perovskit yang dikembangkan Jepang mencapai 29%, meningkat lebih dari 3%, kembali memecahkan rekor LONGi. Ini adalah awal dari media Jepang yang mengatakan bahwa mereka akan menyalip kurva fotovoltaik Tiongkok.
Namun tidak berselang lama rekor ini dipecahkan lagi oleh LONGi Tiongkok, yang meningkatkan efisiensi konversi sel perovskit menjadi 33,5%. Pada saat itu, media Jepang sangat tidak senang, tetapi mereka juga tidak berdaya.
Mereka menerbitkan sebuah artikel yang mengecam perusahaan-perusahaan Jepang karena kelambanan mereka. Judul artikelnya adalah: Jepang menciptakan teknologi dan Tiongkok memimpin dalam produksi massal.Â
Jika sempat membaca keseluruhan artikel, mereka menggunakan kata-kata kecut yang umumnya kuat untuk menggambarkan media Jepang. Faktanya, kemarahan media Jepang memang  bisa dimaklumi
Seperti yang telah disebutkan di atas, Jepang telah berkali-kali memecahkan rekor Tiongkok, namun selalu disusul oleh Tiongkok lagi. Faktanya, bukan hanya yang disebutkan di atas.Â
Sepanjang sejarah fotovoltaik, Tiongkok sendiri telah mengalahkan seluruh perusahaan fotovoltaik AS, Jepang, Eropa dan negara-negara lain, berulang kali menyalip mereka dalam banyak perubahan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya