Potensi yang ditunjukkan oleh baterai perovskit telah menarik perhatian dunia. Laboratorium dan ilmuwan terkemuka dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan AS telah bergabung dalam pertarungan penelitian mengenai baterai perovskit.
Siapa pun yang dapat mencapai efisiensi konversi fotolistrik tertinggi akan menjadi fokus perhatian dunia.
Pada tahun 2013, ilmuwan Inggris Henry Snaith menggunakan proses peralatan baru berhasil mendapatkan baterai film tipis perovskit dengan efisiensi 15,4%.
Pada tahun 2016, Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne menggunakan proses pelapisan dan proses vakum sederhana untuk menyiapkan sel surya perovskit seukuran kartu SD. Efisiensi konversi unit melebihi 20%.
Pada tahun 2017, ilmuwan Korea Selatan terus meningkatkan bahan penyerap cahaya dalam sel perovskit, meningkatkan efisiensi konversi fotolistrik menjadi 22,1%.
Eropa, AS, Jepang, dan Korea Selatan saling berkejaran dalam penelitian perovskit.
Melihat efisiensi konversi sel perovskit mendekati batas sel silikon monokristalin, nampaknya awal industri fotovoltaik untuk menyalip Tiongkok sudah dekat.
Sayangnya, Tiongkok tidak lagi berpuas diri. Seiring dengan pertumbuhan industri fotovoltaik Tiongkok, Tiongkok semakin memperhatikan pentingnya metode penekanan, dan tidak segan-segan mengeluarkan investasi besar-besaran, sehingga penemuan baru terus muncul satu demi satu.
Pada bulan Januari 2022, baterai bertumpuk semua dari perovskit yang dikembangkan oleh tim Profesor Tan Hairen dari Universitas Nanjing telah disertifikasi oleh otoritas internasional dengan efisiensi konversi sebesar 26,4%, melampaui efisiensi tertinggi sel perovskit sambungan tunggal dan sel silikon kristal untuk baterai tersebut untuk pertama kali.
Pada bulan Juni 2023, LONGi Green Energy secara resmi mengumumkan bahwa LONGi Green Energy telah mencapai efisiensi konversi sebesar 33,5% untuk sel tumpuk silikon perovskit kristalin melalui sertifikasi resmi dari European Solar Energy Testing Institute dan ESTI, sehingga mencetak rekor dunia baru.
Selain itu, sel perovskit masih belum mencapai batas efisiensi teoretisnya. Para ilmuwan dari berbagai negara bersaing untuk mendapatkan pencapaian tertinggi di bidang ini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya