Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Peluang dan Tantangan Tiongkok di Pentas Dunia (3)

15 Januari 2024   09:24 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2019, PDB per kapita Tiongkok berdasarkan evaluasi daya beli adalah 22,6% dari PDB per kapita AS, yang setara dengan kesenjangan antara Jerman dan AS pada tahun 1946.

Kesenjangan antara Jepang dan AS pada tahun 1956. Kesenjangan antara Korea Selatan dan  AS pada tahun 1985. PDB per kapita ketiga negara ini dalam tiga tahun tersebut hanya 2% dari PDB per kapita AS.

Antara 12 dan 23 tahun, ketika kesenjangan antara ketiga negara ini dan Tiongkok berada pada tingkat yang sama dengan kesenjangan yang mewakili negara maju (AS mewakili negara maju), dan AS mewakili negara paling maju, Jerman telah mencapai hal ini selama 16 tahun berturut-turut.

Dari tahun 1946 hingga 1962, rata-rata pertumbuhan PDB selama 16 tahun adalah 8,6%, yang berarti rata-rata produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 8,6%. Hal serupa terjadi di Jerman.

Dalam enam tahun yang sama dari tahun 1956 hingga 1972, rata-rata pertumbuhan PDB per kapita tahunan Jepang juga sebesar 8,6%, yang berarti rata-rata tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja adalah 8,6%.

Jerman dan Korea Selatan juga mempunyai waktu enam tahun dari tahun 1985 hingga 2001. Rata-rata pertumbuhan PDB per kapita mereka adalah 8,1%, yang berarti rata-rata pertumbuhan produktivitas tenaga kerja mereka adalah 8,1%.

Kemudian dengan menggunakan keuntungan yang sama, mereka dapat mencapai peningkatan PDB per kapita, yaitu produktivitas tenaga kerja rata-rata, antara 8,1 dan 8,6.  Apa artinya 8 (atau lebih) dalam konteks ini? Ini adalah keuntungan yang didapat.

Tiongkok juga memiliki potensi untuk mencapai peningkatan produktivitas tenaga kerja rata-rata tahunan sebesar 8% dalam 35 tahun dari 2016, 2019 hingga 2035, 2019 hingga 2035, 16 tahun.  Apakah 8% ini menjadi batas bawah? (8.1-8 poin, kita bulatkan menjadi 8).

Hal ini dikarenakan penduduk Tiongkok semakin menua, jika jumlah penduduk tidak bertambah maka rata-rata pertumbuhan PDB akan sama dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sekarang, artinya pertumbuhan ekonomi Tiongkok berpotensi tumbuh sebesar 8% per tahun hingga tahun 2035.

Karena Jerman, Jepang, dan Korea Selatan semuanya mencapai tingkat pertumbuhan 8 atau bahkan lebih tinggi dengan memanfaatkan kesenjangan yang sama antar pendatang baru.

Jadi dari sudut pandang keunggulan negara-negara pendatang baru, dan dibandingkan dengan Jerman, Jepang, dan Korea Selatan, Tiongkok mempunyai keunggulan yang tidak mereka miliki saat itu, yaitu perekonomian baru yang berbasis ekonomi digital, seperti Internet dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun