Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Upaya Tiongkok Meredahkan Situasi Panas di Jalur Gaza

18 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:27 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kenyataannya cukup tragis. Ada beberapa detail yang menyedihkan. Setelah pemboman Israel, beberapa anak mengobrak-abrik sisa makanan di reruntuhan sambil menangis.

Di media sosial, jenazah anak-anak korban bom Israel yang berjejer menghebohkan dan membuat orang menangis.

Seorang reporter BBC seorang Palestina menjadi sangat emosional saat memberi laporan dari rumah sakit sehingga dia tidak bisa menahan penderitaan dan tangsisnya pada akhirnya.

Karena dia melihat beberapa teman dan tetangganya terpisah selamanya. Menurut laporannya, "Hari ini adalah hari tersulit dalam karier saya. Saya telah melihat hal-hal yang tidak dapat saya tutup mata." Kini, Gaza hanyalah reruntuhan, bom, dan darah. Ke mana warga Gaza bisa melarikan diri?

WHO mengecam keras ultimatum Israel untuk mengosongkan rumah sakit di Gaza utara, dan menyebut evakuasi paksa tersebut dan penghentian layanan medis yang menyelamatkan nyawa sebagai "hukuman mati bagi yang sakit dan terluka".

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Guterres mengecam keras perintah Israel agar 1,1 juta warga Palestina mengungsi dari Gaza utara dalam waktu 24 jam, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak realistis.

Jangan dikatakan terlambat untuk mengungsi, kalaupun bisa dievakuasi, orang-orang ini tidak punya air, makanan, dan listrik, bagaimana mereka bisa bertahan hidup?

Jadi kita melihat semakin banyak protes dari negara-negara Timur Tengah pada awalnya, dan sekarang di Eropa danAS. Protes terhadap serangan sembarangan Israel dan kejahatan perang Israel.

Pada awalnya, ada simpati terhadap pengalaman Israel yang diserbu Hamas, dan kemudian ada rasa muak terhadap pembunuhan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap orang-orang tak bersalah.

Namun, Israel adalah Israel. Israel sepenuhnya mengabaikan protes internasional. Karena AS dapat memveto sanksi di Dewan Keamanan. Selama AS tidak menentang keras, Israel pasti akan melakukan pertempuran darat.

AS pasti mendukungnya.Pada 14 Oktoberlalu, sebuah penerbangan carteran AS terbang dari Los Angeles ke Israel. Selain memuat berbagai perbekalan, ada juga 150 warga Israel yang ikut pulang untuk ikut serta berperang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun