Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kereta Kecepatan Tinggi Fuxing Tiongkok Resmi Beroperasi di Arab Saudi

24 Agustus 2023   11:44 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:36 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muncul persoalan, meski kedua tempat tersebut berada di Arab Saudi, namun jaraknya 480 kilometer, dan terdapat gurun pasir di tengahnya, yang membuat pemerintah setempat merasakan pusing yang luar biasa akan kepadatan transpotasi ke dua kota suci tersebut.

Jadi Arab Saudi memutuskan untuk menghabiskan US$ 60 miliar dolar AS untuk membangun kereta berkecepatan tinggi, yang disebut "Kereta Kecepatan Tinggi Haramain atau Haramain Express Train ", dan tadinya mereka pikir cukup hanya menunggu di rumah untuk dikerjakan kontraktor.

Namun dengan hengkangnya calon kontraktor berbagai negara, giliran Arab Saudi yang menjadi cemas, kali ini Tiongkok berinisiatif proaktif  untuk mendapatkan proyek tersebut,  dan mengutarakan gagasannya. Munculnya Tiongkok telah memberi satu harapan bagi Arab Saudi.

Dengan demikian, Tiongkok dan Arab Saudi mencapai peretujuan kerja sama, dan para calon kontraktor yang sudah lari mempertanyakan Tiongkok dengan sikap merendahkan Tiongkok yang selama seratus tahunan telah mereka pandang rendah. Dan setelah mengetahui bahwa Tiongkok mengambil alih proyek ini, dan mengejek tindakan Tiongkok yang berlebihan.

Namun bagi para insinyur Tiongkok, mereka tidak akan mudah menyerah meski berada di gurun pasir. Sebenarnya mereka sebelum menerima proyek ini sudah mempunyai rencana pembangunan yang relatif sempurna.

Yaitu mengatasi masalah angin dan pasir dulu, baru kemudian orang Tiongkok yang "maniak infrastruktur" segera mulai memainkan kebolehannya. Langkah pertama adalah menyelesaikan masalah lokasi yang paling sulit yaitu cuaca. Daerah ini adalah kawasan khusus, bahwa cuacanya panas, tidak hanya itu, masalah yang paling umum terjadi di gurun pasir adalah angin kencang (badai gurun).

Pasir di gurun pasir begitu angin bertiup kencang sakan membuat orang tidak bisa membuka mata apalagi bekerja. Di gurun tak berujung ini, selain ujian ketahanan bagi manusia itu sendiri, juga terdapat tantangan teknis yang besar, yaitu di lingkungan yang berpasir  begitu lembut menempatkan apa pun di tempat mungkin akan langsung tenggelam (ambles). Bagaimana cara meletakkan fondasinya?

Namun untungnya, para insinyur Tiongkok telah mempersiapkan diri dengan baik dan mengorganisir tim untuk tidak membangun rel kereta dulu, tetapi menanam pohon terlebih dahulu, sehingga tanah di sekitarnya secara bertahap akan stabil dan diperoleh landasan yang kuat untuk mencapai tujuan "menghilangkan penyakit dari akarnya".

Dan seiring dengan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan hijau dari permukaan tanah, hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa fondasi pembangunan jalur kereta telah stabil tetapi juga memperbaiki lingkungan ini, dan badai pasir yang dulunya ganas tidak lagi tampak begitu menakutkan.

Setelah semuanya siap, Tiongkok mulai resmi membangun jalur kereta tersebut. Untuk menyelesaikan masa pembangunan dengan cepat dan baik, Tiongkok juga merekrut lebih banyak pekerja, bekerja lembur dan menambah investasi dalam pembangunan jalur tersebut.

Namun cuaca panas di Arab Saudi membuat para pekerja kesulitan, hampir tidak mungkin bekerja di siang hari, jika terpaksa bekerja akan terkena heat stroke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun