Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tiongkok Mengetatkan Ekspor Galium dan Germanium untuk Merespon Sanksi AS

3 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   18:05 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok juga memberlakukan pembatasan pada perusahaan AS yang terkait dengan militer Amerika seperti perusahaan kedirgantaraan Lockheed Martin.

Sementara itu, pemerintah Barat telah berbicara tentang perlunya "menghilangkan risiko" dari Tiongkok, yang berarti kurang bergantung padanya untuk bahan mentah dan produk jadi.

Namun, mendiversifikasi rantai pasokan dan membangun kemampuan untuk menambang, kemudian yang terpenting adalah mengolah logam seperti galium dan germanium akan memakan waktu bertahun-tahun.

Dalam jangka panjang, negara kaya mineral seperti Australia dan Kanada melihat krisis material sebagai peluang.

Para ahli memperingatkan bahwa menjadikan sumber daya dan kemampuan teknologi menjadi senjata seperti yang telah dilakukan AS dan Tiongkok juga akan memiliki konsekuensi global dalam hal lingkungan, hal itu karena teknologi hijau baru yang penting bergantung pada jenis bahan ini.

"Ini bukan masalah nasional. Ini adalah masalah yang kita hadapi sebagai umat manusia. Mudah-mudahan, pembuat kebijakan dapat memberikan yang terbaik, mengamankan akses ke bahan-bahan penting yang sangat penting untuk transisi energi dan kita dapat mulai mengatasi beberapa tantangan seputar dekarbonisasi," kata Dr Harper seorang ahli bisnis pertambangan.

Meskipun dampak dari kontrol ekspor terbaru tidak akan menjadi bencana besar bagi industri atau konsumen, para ahli memperingatkan bahwa penting untuk memperhatikan ke mana arah tren tersebut.

"Bagi orang biasa tidak ada berhubungan langsung dengan galium dan germanium," kata Dr Harper. "Tapi akan sama, yang mereka peduli tentang berapa harga mobil mereka atau seberapa mahal untuk beralih ke teknologi hijau."

"Terkadang kebijakan yang sangat abstrak yang terjadi di negeri yang jauh sebenarnya diterjemahkan menjadi sesuatu yang berdampak besar pada kehidupan mereka." Sambung Dr.Harper.

Namun terlihat kinerja yang paling menonjol adalah bahwa perusahaan dari berbagai negara yang mengimpor galium, germanium dan barang-barang terkait dari Tiongkok, terutama perusahaan dari negara maju, dengan cepat meningkatkan pesanan mereka, berharap untuk menimbun beberapa barang terlebih dahulu, atau mempercepat pengajuan aplikasi, agar mendapatkan lisensi ekspor sebanyak mungkin dari Tiongkok. Menurut Reuters, perusahaan terkait sedang "menjalankan aplikasi".

Jepang Korsel Menjadi Sangat Khawatir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun