Setelah rencana ini bocor, media dan militer Pakistan sangat tidak puas, dan diskusi besar tentang siapa yang mengkhianati kedaulatan negara segera diluncurkan ke seluruh negeri.
Di bawah tekanan opini publik domestik, dewan lokal setempat (DPRD), dimana Pelabuhan Gwadar berada mengeluarkan resolusi untuk tidak menandatangani perjanjian dengan perusahaan AS. Â Ini menjadi akhir dari rencana ambisius AS ini.
Di bawah permainan terbuka atau terselubung antara AS dan Rusia, pengembangan Pelabuhan Gwadar telah tertunda, dan terpaksa pemerintah Pakistan harus mencari jalan lain.
Era Presiden Musharraf Berkuasa Mengundang Tiongkok
Waktunya tiba pada tahun 1999, setelah Presiden Musharraf berkuasa, dia memutuskan untuk meluncurkan "Proyek Pelabuhan Air Dalam Gwadar" dan meminta bantuan pemerintah Tiongkok dalam pembangunannya.
Musharraf melakukan kunjungan persahabatan ke Tiongkok pada Juli 2000, dan kedua negara mencapai konsensus luas dalam serangkaian masalah.
Tiongkok membuat keputusan untuk membantu pembangunan pada tahun 2001. Pada bulan Agustus tahun itu, pemerintah Tiongkok dan Pakistan menandatangani perjanjian pembiayaan untuk tahap pertama proyek Pelabuhan Gwadar di Beijing.
Laporan media AS percaya bahwa pendirian pelabuhan oleh Tiongkok di sepanjang Laut Arab juga untuk menghindari wilayah Teluk Persia yang secara politik tidak stabil. Secara tradisional, Teluk Persia adalah lingkup pengaruh AS, dan AS tidak akan mengendurkan kewaspadaan yang tinggi di sana.Â
Penghindaran Tiongkok atas Teluk Persia juga menghindari bahaya konflik kepentingan dengan AS. Tiongkok telah lama menerapkan kebijakan menghindari  Teluk Persia, contohnya impor minyak Tiongkok yang besar dari Amman.
Minyak yang diimpor dari Oman ke Tiongkok menyumbang 11% dari total impor minyak Tiongkok.
Pelabuhan Gwadar telah memungkinkan Tiongkok melepaskan diri dari Teluk. Dengan Pelabuhan Gwadar, Tiongkok akan memiliki akses eksklusif ke minyak Afrika. Tiongkok telah menandatangani perjanjian minyak dengan negara-negara minyak Afrika yang sedang berkembang seperti Guinea Khatulistiwa, Kamerun, Gabon, dan Angola.