Dalam keadaan seperti itu, kemunculan kapal spesial "Haixun173" yang dapat melepas pelampung navigasi Filipina kapan saja sudah cukup untuk menunjukkan sikap Tiongkok terhadap Filipina dan negara lain.
Harus juga disebutkan bahwa tahap persaingan saat ini antara Tiongkok dan Filipina dan negara lain di LTS sebenarnya adalah Persaingan Komprehensif Kemampuan Manajemen Maritim.
Dalam beberapa kali konfrontasi di Karang Ren'ai dan perairan lainnya, Filipina tidak pernah mendapatkan manfaat apa pun. Â Beberapa operasi maritim telah dicegat oleh Penjaga Pantai Tiongkok.
Sekarang pasukan patroli maritim Tiongkok yang berafiliasi dengan departemen perhubungan juga telah bergabung. Sambil melakukan pemeliharaan pelampung dan fasilitas jalur air lainnya, mereka juga bekerja sama dengan penjaga patroli pantai untuk secara bersamaan meningkatkan kemampuan manajemen komprehensif yang sesuai.
Tampaknya, kini Tiongkok memiliki banyak cara untuk menghadapi tindakan berbahaya Filipina dan negara lain di LTS. Jika Filipina dapat berhenti tepat waktu dan menghentikan tindakan berbahaya seperti menempatkan pelampung navigasi, situasi di LTS diharapkan bisa tetap stabil. Demikian ancaman pihak Tiongkok.
Tapi jika Filipina masih mau bersikeras mengambil jalannya sendiri, pasti akan ditanggapi Tiongkok. Seperti menyigkirkan pelampung navigasi yang ditempatkan Filipina sekarang, dan jika mencoba menghalangi reklamasi lahan di Pulau Huangyan dan tempat lain, atau bahkan akan langsung menarik pergi kapal pendaratan tua Filipina yang sengaja dikandaskan di Terumbu Karang Ren'ai. Baca:
Mengulas Kebijakan Luar Negeri Marcos Jr. Berkonfrontasi dengan Tiongkok
Sengketa Tiongkok-Filipina di LTS, Tiongkok Lebih Mengedepankan Dialog
Sumber: Media TV & Tulisan Laur Negeri