Dilaporkan bahwa sebagian besar tanda navigasi (pelampung) GPS di perairan selatan LTS itu memberi kesempatan kepada militer AS untuk memanfaatkannya. Sebagian besar dikatakan untuk kebebasan bernavigasi bergantung pada pelampung ini, dan data lingkungan hidrologi di perairan LTS masih belum diketahui dengan pasti sebagai alasan.
Namun dibalik itu AS justru untuk mempersiapkan untuk perang anti-kapal selam di masa depan dan aktivitas kapal selam AS di LTS, dan untuk penggunaan senjata bawah air berpemandu presisi jarak jauh.
Itulah tujuan AS mengerahkan begitu banyak pelampung GPS di perairan LTS dengan segala cara.
Tiongkok Menyingkirkan Pelampung Navigasi GPS Diganti BDS
Tiongkok baru-baru ini langsung memnyingkirkan semua pelampung ini dan menggantinya dengan pelampung Beidou, yang lebih kondusif untuk memantau tindakan dan lintasan kapal AS.
Ini juga membantu Tiongkok untuk memahami informasi wilayah pesisir selatan dan mendapatkan data yang menguntungkan darinya.
Perlu dicatat bahwa "Haixun 173" muncul di LTS tepat setelah beberapa pertemuan internasional penting, terutama adalah dua pertemuan Tiongkok-ASEAN yang diadakan di Vietnam belum lama ini tentang "Deklarasi Perilaku Para Pihak diLTS", Dilihat dari pengumuman terkait yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam pertemuan tersebut, suasana pembicaraan relatif cukup harmonis.
Tiongkok dan ASEAN telah melakukan komunikasi penuh mengenai isu-isu penting terkait perdamaian dan stabilitas LTS, seperti implementasi Deklarasi dan promosi konsultasi tentang "Kode Etik di LTS", dan telah membuat kemajuan positif.
Kedua belah pihak telah memutuskan untuk terus menerapkan sepenuhnya isi Deklarasi. Mereka juga setuju untuk mempercepat konsultasi "pedoman", dan berusaha untuk menyelesaikan putaran kedua peninjauan dokumen yang relevan dalam tahun ini. Baca:
Mengenal DOC dan COC untuk Laut Tiongkok Selatan