Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Atas Kesepakatan Mayoritas ASEAN Pelampung Navigasi GPS di LTS Diganti DBS

23 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 5 Juli 2023   09:17 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:twitter.com/duandang/status/1661204895255662592

Kapal-kapal Filipina juga mengamati 17 kelompok kapal Milisi Maritim Tiongkok di sekitar Terumbu Karang Julian Felipe, dengan perkiraan jumlah total melebihi 100 kapal.

Sebagai tanggapan, kapal PCG mengerahkan Rigid Hull Inflatable Boats (RHIB) untuk membubarkan pertemuan CMM yang besar, meskipun kapal tidak bereaksi atau pergi, menurut rilis tersebut.

Tiongkok menegaskan bahwa Ren'ai Reef (Ayungin Shoal) adalah bagian dari klaim Tiongkok atas Kepulauan Spratly, yang meganggap dua kapal PCG penyusup, kata juru bicara Kemenlu Tiongkok Mao Ning dalam konferensi pers. Manuver pihak Tiongkok profesional dan terkendali, katanya.

Juru bicara Tiongkok menuduh Penjaga Pantai Filipina melakukan provokasi terencana dengan kapal PCG yang membawa jurnalis, yang dirancang untuk dengan sengaja menciptakan gesekan yang nantinya akan menyalahkan pihak Tiongkok dan dibesar-besarkan di media.

Ketika Presiden Filipina Marcos Jr. mengunjungi AS dan menerima banyak komitmen keamanan dari AS, beberapa personel militer Filipina juga secara khusus memperingatkan bahwa jika Tiongkok membongkar pelampung tersebut, akan ada konsekuensi yang serius.

Dalam keadaan seperti itu, dunia luar pasti akan menghubungkan tindakan "Haixun 173" dan tindakan berbahaya pihak Filipina ada berkaitan erat.

Menurut akun publik WeChat "Kementerian Perhubungan Tiongkok" pada 24 Mei, untuk memastikan keselamatan navigasi dan operasi kapal, Pusat Keamanan Navigasi LTS Kementerian Perhubungan mengerahkan kapal tiga peletak pelampung ringan di perairan dekat Huoai Reef, Oxyoke Reef dan Nanxun Reef di Kepulauan Nansha. Jika perlu, Tiongkok dapat langsung melepas pelampung yang ditempatkan oleh Filipina kapan saja.

Setelah tiba di perairan dekat Pulau Huangyan, "Haixun 173" tidak berhenti, melainkan terus berlayar ke selatan.Tujuannya adalah perairan Kepulauan Nansha di sebelah barat Pulau Palawan tempat pelampung navigasi ditempatkan kali itu.


Tujuan Militer AS Untuk Mengepung Tiongkok dan Mengontrol ASEAN

Sejak tahun 2000, militer AS telah mengerahkan/meletakkan lebih dari 100 pelampung GPS di perairan bagian selatan LTS, yang dapat mengumpulkan data pengamatan profil hemat energi dari 0 hingga 2000 meter di wilayah laut. Pelampung-pelampung ini dapat mengubah daya apungnya sendiri dan tenggelam perlahan dari permukaan laut hingga 2000 meter di bawah air. Pelampung dilengkapi dengan detektor suhu, salinitas, kerapatan, dan sensor lainnya untuk mengumpulkan dan merekam data pada kedalaman yang berbeda, lalu perlahan mengapung ke permukaan air lagi, dan mengunggah data pulang pergi ke satelit melalui pemancar satelitnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun