Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengulas Mengapa 30 Negara Bersedia Bertransaksi dengan RMB

3 April 2023   14:07 Diperbarui: 5 April 2023   12:58 6066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mata uang China. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Semuanya itu hanya omong kosong, bahkan jika semua orang tahu bahwa AS itu omong kosong, tapi apa boleh buat tidak ada cara untuk menembusnya karena nafsunya. Tindakan fisik lebih jujur daripada mulutnya.

Tidak melakukan apa-apa adalah satu-satunya cara bagi sebagian besar negara untuk bertahan hidup dan cari selamat, tidak heran jika 30 negara di seluruh dunia telah bersedia penyelesaian transaksi dengan RMB.

Dengan situasi dunia kini yang didominasi AS, mungkin itu yang membuat negara-negara selama dekade terkahir ini ingin membeli asuransi tambahan dan tentu saja ini sangat berarti bagi Tiongkok.

Mungkin banyak bertanya bagaimana Rusia bisa berperang di Ukraina sejauh ini, tapi mungkin kita perlu memperhatikan bahwa tujuan dan tuntutan strategis Rusia jauh lebih jelas, lebih spesifik, dan lebih praktis daripada AS.

AS suatu ketika menginginkan Putin mundur/jatuh pada satu waktu, suatu waktu menginginkan Rusia kalah, suatu waktu menginginkan memenangkan ideologi, suatu waktu menginginkan merebut kemabli Kremia, dan suatu waktu menginginkan memperluas sanksi sekaligus memperluas garis konfrontasi terhadap Tiongkok.

Perang itu sangat mahal, dan keuntungannya mungkin tidak terlalu besar. Kemenangan yang sesungguhnya pada dasarnya lebih menguntungkan bila biayanya dapat dikendalikan.

Karena esensi perang bukanlah untuk membunuh orang, tetapi bisnis, adalah suatu bisnis yang bodoh jika mengubah waktu sembarangan dan target perang. Ini sama saja dengan membiarkan sisi biaya bisnis ini lepas kendali.

Justru karena alasan inilah semakin banyak negara berkembang yang secara aktif memilih menggunakan RMB untuk penyelesaian transaksi dengan Tiongkok.

Padahal, untuk berwawasan ke depan, berbisnis dengan baik di era keterpurukan global adalah satu-satunya cara untuk menjaga garis batas biaya hidup masyarakat lokal.

Ketika AS terlibat dalam hal-hal ini tanpa tujuan dalam bentuk sebuah keimperialisan, itu sebenarnya akan mempercepat negara lain untuk mencari perlindungan.

Tetapi akan ada efek reaksi, yaitu ketika semakin banyak negara perlu mencari perlindungan nilai, mereka akan secara aktif atau pasif meninggalkan sebagian dari penyelesaian dolar AS, yang pada gilirannya akan mengurangi aset dolar AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun