Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Alasan Tiongkok Menjual Besar-besaran Surat Utang AS yang Dimilikinya

31 Maret 2023   21:09 Diperbarui: 2 April 2023   06:15 12800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via kompas.com

Namun dari segi kepercayaan, pemerintah AS belum bangkrut, bagaimana jika tidak ada uang untuk melunasi utangnya saat jatuh tempo? AS hanya dapat meminjam hutang baru untuk membayar hutang lama. Ketika jatuh tempo pembayaran terpaksa harus pinjam dari pinjam on the spot terus menerus dengan bunga lebih tinggi, sehingga pada akhirnya utangnya makin membengkak dan tidak bisa membayar kembali.

Sehingga suatu hari AS harus mengingkari utangnya. Tapi ada yang mengatakan AS sekarang benar-benar insolvent (default). Meskipun mungkin untuk meminjam utang baru untuk membayar utang lama dengan mengandalkan kepercayaan (kreditbiltas), itu adalah permainan menabuh gendang dan menyebarkan bunga. Pada akhirnya, beberapa orang tidak akan bisa mendapatkan kembali pinjamannya.

Maka dari itu, untuk mengurangi risiko, Toiongkok juga harus secara bertahap mengurangi kepemilikannya atas surat utang AS. Apakah ini satu-satunya alasan? Tentu saja tidak, misalkan andaikata kita meminjamkan saya Rp. 1 juta dan saya tidak mengembalikannya, apa yang akan kita lakukan?

Kemungkinan dengan dua cara: Pertama pergi ke pengadilan dan menuntut saya. Yang kedua adalah secara paksa pergi ke rumah saya untuk merampok barang untuk melunasi utangnya, tetapi yang jelas tidak ada pengadilan seperti itu di dunia sekarang ini.

Jika AS benar-benar menyita pinjaman kita dan menolak untuk membayarnya kembali, Kita tidak punya tempat untuk menuntutnya, bahkan jika  kita ingin menyita atau merampok AS sekali pun, mengingat militer AS sangat kuat, bagaimana kita bisa menyita atau merampok mereka untuk melunasi utang kita?

Jadi jika AS benar-benar ingin mengingkari utangnya, kita akan benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.

Yang paling penting bagi AS gelagatnya adalah memang telah bergerak untuk mengingkari utangnya terutama terhadap Tiongkok.

Selama era Trump, kalangan politik Amerika sudah mulai membahas gagasan penolakan obligasi atau surat utang AS yang dimiliki Tiongkok, dengan menuntut agar virus Covid-19 berasal dari laboratorium Tiongkok dan sebagai kompensasi untuk tidak membayar surat utang AS yang dimiliki Tiongkok.

Saat pecah perang Rusia-Ukraina di era Biden, negara-negara seperti Eropa dan AS malah langsung menyita aset Rusia. Dengan turunnya kerpercayaan AS, Tiongkok juga perlu mengurangi kepemilikannya atas surat utang AS.

Tentu saja ada alasan ketiga dan keempat. Misalkan kita menaruh deposito kita di bank sekarang, dan bank memberi kita bunga 5%, tetapi kita hanya diberi bunga 2% dari uang itu, apakah kita masih akan meminjamkan uang kepada mereka (membeli surat utang AS)?

Di masa lalu, suku bunga acuan The Fed hanya 0,25%, tetapi jika kita membeli surat  uang pemerintah AS, pemerintah AS akan memberi kita bunga 1,75%, sehingga kita secara alami bersedia membeli obligasi/surat utang pemerintah AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun