Sumber: k.sina.com.cn
Menurut foto satelit saat itu di LTS, situasi di dekat P. Zhongye telah mengalami perubahan baru. Meskipun jumlah kapal penangkap ikan Tiongkok yang mengepung pulau itu yang diduduki Filipina telah berkurang, Â Kapal Penjaga Pantai Tiongkok 5203, yang muncul bersama kapal penangkap ikan Tiongkok di perairan dekat pulau itu masih bertahan di perairan di situ dan terus berkonfrontasi dengan kapal Filipina. Â
Dilihat dari foto satelit, kapal Coast Guard 5203 telah dilepas penutup meriam 76mm pada posisi haluan, dan siap menembak kapan saja.
Meriam maritim kaliber 76mm ini tidak hanya memiliki kemampuan menyerang laut/darat, tetapi juga memiliki kemampuan menyerang udara. Jarak serangan maksimum untuk target pesawat bisa mencapai 6.000 meter, yang cukup untuk menghadapi pesawat Filipina yang muncul di wilayah udara terkait di LTS.
Karena perlindungan kapal penjaga pantai Tiongkok, jumlah kapal penangkap ikan Tiongkok yang saat itu beroperasi di perairan terkait masih cukup besar, meski jumlahnya telah berkurang menjadi hanya belasan, berbeda dengan pengaturan sebelumnya yangcukup rapat dan ketat.
Kapal-kapal penangkap ikan (kapal milisi) Tiongkok ini sudah mulai melakukan pekerjaan rutin di perairan yang bersangkutan, hal ini sangat penting bagi Tiongkok, karena hanya dengan terus meningkatkan frekuensi aktivitas Tiongkok  di perairan dekat pulau dan terumbu karang yang bersangkutan, Tiongkok dapat terus meningkatkan partisipasinya dalam perundingan pulau dan terumbu karang di LTS.
Jika frekuensi aktivitas kapal penangkap ikan Tiongkok dapat mencapai tingkat tertentu dalam waktu yang lama, maka Tiongkok dapat memblokir jalur laut di Zhongye dengan cara yang sama seperti memblokir jalur laut Ren'ai Reef.
Filipina telah memberangkatkan kapal patroli terbesar dan tercanggih PS-17 yang asalnya dari jenis kapal patroli kelas "Hamilton" dari US Coast Guard, dengan bobot muatan penuh sekitar 3.500 ton.
Kapal penjaga pantai 5203 Tiongkok memiliki bobot muatan penuh hanya sekitar 2.500 ton, yang lebih kecil dari kapal patroli Filipina. Bahkan jika ditambahkan kapal fregat Type 056A dengan bobot muatan penuh 1.400 ton, itu hanya sedikit lebih banyak dari kapal patroli Filipina.
Hanya saja tonase kapal patroli PS-17 Filipina yang memang relatif besar, namun kemampuan tempurnya tidak kuat, senjata utama kapal tersebut awalnya adalah meriam laut 76mm, selain dua Meriam 25 mm dan dua senapan mesin 12,7 mm. Hanya perlu disebutkan bahwa militer AS melepas senjata pertahanan jarak dekat ini pada kapal ini, saat diserahkan ke Filipina, sehingga sangat mengurangi kemampuan dan daya tembak kapal ini.