Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inovasi Penyusunan Transistor Vertikal Bakal Menyingkirkan Mesin EUV ASML

22 Desember 2022   19:50 Diperbarui: 22 Desember 2022   20:02 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehubungan dengan itu, AS mempertimbangkan harus melakukan kerja sama yang mendalam dengan Tiongkok. Pada akhirnya, tujuan AS mungkin sebenarnya ingin mengambil teknologi dari Tiongkok melalui kerja sama ini dan mengambil teknologi canggih Tiongkok.

Namun tampaknya tidak mungkin bagi Tiongkok untuk tidak melihat upaya yang begitu jelas dari AS. Karena seperti kita semua tahu bahwa niatan AS untuk kerjasama terlihat sangat tidak murni, tapi mengapa Tiongkok tetap setuju untuk bekerja sama?

Kerja sama ini jelas terlihat merupakan kerja sama, tapi intinya bukan hanya sekedar kerja sama namun ada strategin permainan pertarungan dan transaksi.

Pertama-tama, sudah diketahui masih ada kesenjangan tertentu antara Tiongkok dan AS dalam hal teknologi EDA, kali ini Tiongkok juga dapat memperoleh banyak teknologi dan pengalaman utama dari AS yang kondusif untuk menembus kemacetan untuk teknologi EDA.

Baik dalam segi posisi strategis maupun masalah kesulitan teknis dalam EDA telah menjadi pertimbangan seksama bagi Tiongkok. Dan teknologi EDA memiliki posisi lebih besar dalam hal ini, Oleh karena itu, meskipun itu adalah pertukaran teknologi, tapi dipandang tidak merugikan Tiongkok.

Kedua, semua teknologi utama dikembangkan secara independen oleh tim Tiongkok, dan dalam realitanya masih ada banyak batasan-batasan teknis dan hambatan teknis yang tetap masih dipegang pihak Tiongkok.

Mungkin tidak mudah bagi pihak AS untuk belajar dengan cepat akan hambatan dan kesulitan ini, sebaliknya Tiongkok akan memperoleh kekuatan tertentu di bidang EDA.

Maka dalam situasi begini, laju kemanjuan dan ruang perbaikan Tiongkok akan lebih cepat daripada AS.

AS mungkin tidak dapat memanfaatkan permainan ini, yang terpenting adalah struktur transistor vertikal dan teknologi yang relevan lainnya oleh Tiongkok telah diajukan hak patennya.

Bahkan jika AS ingin menggunakannya, mereka harus membayar biaya paten, tentu saja, yang terpenting adalah Tiongkok sangat membutuhkan teknologi ini untuk menerobos blokade mesin litografi.

Selama bisa menembus blokade mesin litografi, nilai pembayaran dan pengorbanannya masih bisa diterima. Yang utama Tiongkok harus menjadi penerima manfaat lebih besar dalam kerja sama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun