Kedua, Huawei telah mengambil keuntungan sebagai penggerak pertama dengan menerbitkan paten di bidang chip Quantum.
Saat ini, semua negara di dunia sedang beruaya membuat pengaturan lebih lanjut untuk memungkinkan teknologi quantum kembali booming, membentuk tren revolusi quantum kedua.
Menurut statistik dari Forum Ekonomi Dunia, pada tahun 2021, total investasi dalam penelitian komputasi quantum global telah mencapai 25 miliar dolar AS.
Dari sini dapat dilihat bahwa teknologi kuantum telah menjadi pintu masuk penting untuk pengembangan kekuatan iptek, dan teknologi "chip quantum" adalah arah penelitian yang baik untuk mengatasi teknologi kunci di bidang quantum dan menguasai aplikasi kunci.
Jika dapat lebih banyak pencapaian teknologi dan lebih banyak paten diperoleh dalam "chip quantum", pasti akan lebih menguntungkan.
Selain itu, Huawei telah bertelur selama bertahun-tahun di bidang "chip quantum". Dikatakan bahwa Huawei mulai berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) pada tahun 2017 dan telah memperoleh banyak teknologi yang dipatenkan.
Misalnya, pada Juni tahun ini (2022), Huawei juga mengumumkan teknologi yang dipatenkan: "chip quantum dan komputer quantum".
Sekarang paten chip quantum superkonduktor telah diumumkan lagi, ini menunjukkan bahwa Huawei telah mengatasi teknologi terkait dan mengajukan paten teknis satu per satu terus berlanjut.
Semakin banyak paten, semakin kuat daya saing di bidang inti. Last but not least, ini memberi Huawei ide baru untuk mengatasi krisis kekurangan chip.
Sejak revisi aturan (sanksi AS) untuk chip global kepada Tiongkok, chip Kirin Huawei tidak dapat diproduksi, bahkan tidak ada chip yang tersedia untuk ponselnya. baca:
Chip Kirin Huawei Pertanda Blokade Teknologi AS Terancam Gagal