Saat ini menurut info para pemerhati alutsista, F-35 bahkan dapat hancur pada kecepatan supersonik, dan desain kaitan pendaratan juga sangat tidak masuk akal, dan hanya berjarak sekitar 2,2 meter setelah lepas landas dan pendaratan. Setiap pendaratan seperti berjalan di atas tali.
AL-AS bahkan pernah menyatakan lebih memilih untuk terus membeli seri jet tempur F-18 berbasis kapal induk non-siluman daripada jet tempur berbasis kapal induk siluman F-35C.
Jika bukan karena keuntungan generasi yang bersifat siluman dari F-35C bahkan mungkin tidak bisa bertarung dalam jarak dekat melawan J-10C dan J-35 yang menggunakan dua turbofan WS-19, yang mempunyai total daya dorongnya bisa mencapai 24 ton.
Sebaliknya, F-35C hanya menggunakan satu F135 high-thrust mesin turbofan dengan daya dorong 19,5 ton, sekalipun diganti. Daya dorong tahap pertama yang ditingkatkan hanya bisa mencapai 20,7 ton. Dari segi daya dorong saja, J-35 sudah cukup untuk menggilas F-35C. Apa lagi J-35 telah mengadopsi teknologi pengurangan berat badan struktural baru, pengurangan berat badan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Oleh karena itu, belum lagi perbandingan dengan F-35C adalah perbandingan dengan F-22 AS. Rasio dorong-ke-berat keseluruhan J-35 mungkin lebih unggul.
Dari segi sistem avionik, sistem avionik Tiongkok tidak ketinggalan, bahkan memiliki keunggulan di bidang radar. Misalnya, Tiongkok memimpin dalam rangkaian fase aktif J-20, dan komponen T/R generasi ketiga, yaitu komponen galium nitrida (GaN) yang digunakan di radar.
Kabar terkait telah dikonfirmasi dalam program khusus Festival Musim Semi National Defense Military Channel pada 2012. Diketahui bahwa seri F-35 di AS masih merupakan komponen T/R generasi kedua, yakni komponen GaAs (Galium Assenida).
Dalam hal sistem senjata, J-35 juga dapat membawa rudal udara-ke-udara dual-pulse pertama di dunia, yaitu Thunderbolt 15. Dapat dipahami bahwa AS belum mengembangkan peralatan serupa, dan J-35 juga telah mengadopsi radar siluman, sedangkan F-22 belum mengadopsinya. Intake port DSI bermanfaat untuk mengurangi intensitas emisi sinyal radar port intake.
Penampang emisi radar J-35 kemungkinan akan lebih baik daripada F-22. Kinerja sifat siluman F-22 jauh di depan F-35 dan F-35 masih dibawah F-22. Dapat dilihat bahwa kinerja radar siluman J -35 jelas lebih kuat dari F-35.
Jelas, selama J-35 dengan performa stealth (siluman) yang lebih baik mengadopsi turbofan WS-19, F-35C akan sepenuhnya akan berada dibawah dalam hal mobilitas, sistem avionik, atau sistem senjatanya.