Tak hanya itu, LTJ juga biasa digunakan pada:
- Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, terbium.
- Kendaraan hybrid
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, lanthanum.
- Ponsel
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, samarium, terbium.
- Lampu hemat energi
Unsur LTJ di dalamnya antara lain europium, terbium, yttrium.
LHJ juga digunakan untuk membentuk hampir semua barang elektronik, termasuk senjata terpenting militer AS seperti jet tempur siluman F-35, tank M1Abrams, rudal permukaan-ke-udara, radio genggam, dan segala sesuatu di antaranya.
Logam Tanah Jarang di Bumi Indonesia
Dalam catatan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), logam tanah jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya adalah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton.
Kemudian, di Provinsi Bangka Belitung, dengan jumlah LTJ berupa monasit sebanyak 186.663 ton, lalu senotim sebanyak 20.734 ton. Adapun di Kalimantan Barat terdapat sebanyak LTJ Laterit 219 ton dan Sulawesi Tengah LTJ Laterit 443 ton.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan, bahwa saat ini tahapan eksplorasi LTJ di Indonesia masih terbatas, sehingga dari potensi yang ada, baru mendapat indikasi LTJ di 7 lokasi. (April 2022)
Komoditas ini dinamai logam tanah jarang karena didasarkan pada asumsi yang keberadaannya tidak banyak dijumpai. Namun pada kenyataannya, LTJ ini melimpah, melebihi unsur lain dalam kerak bumi.