Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perang Dagang Tambang Logam Tanah Jarang

17 Juli 2022   08:40 Diperbarui: 17 Juli 2022   09:57 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: scribepublications.com.au

Apakah perang tanah jarang merupakan "konspirasi" atau "kartu truf"? Dalam perebutan logam tanah jarang  (LTJ) selama bertahun-tahun, trik apa yang dimainkan AS dan Jepang?

LTJ adalah nama kolektif untuk 17 unsur logam, dijuluki industri monosodium glutamat, industri emas, dan industri vitamin. Menurut ketersediaan nyata dan tingkat penambangan, tanah jarang lebih langka daripada emas.

Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah terjemahan bebas dari "Rare Earth" dalam bahasa Inggris. Ini adalah istilah umum untuk unsur lantanida dalam tabel periodik (unsur 57 lantanum hingga unsur 71 lutetium, yang memiliki sifat serupa dan membentuk rangkaian) ditambah skandium dan itrium, yang berjumlah 17 elemen.

Dalam pelajaran ilmu kimia 17 elemen ini termasuk elemen logam dengan inspek visual, sehingga umum disebut "tanah".

Kesalah-pahaman ini sendiri adalah salah satu konsekuensi dari tanah jarang. Pada tahun 1794, ahli kimia Finlandia Gadolin mengisolasi yttrium pertama dari ore, tetapi karena kondisi yang terbatas, yang dia dapatkan sebenarnya adalah yttrium oksida. Pada waktu itu biasa menyebutnya "tanah".

Setelah penemuan dia, mineral tanah jarang yang ditemukan sepanjang abad ke-18 hampir semuanya oksida, dan nama "tanah jarang" digunakan dengan cara ini.

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com

Pada tahun 1940-an, AS di Mountain Pass-nya sendiri dan Jepang di Bayan Obo, Tiongkok, semuanya menemukan deposit tanah jarang berskala besar secara tidak sengaja, tetapi tidak ditambang dengan cepat karena berbagai alasan.

AS karena ahli geologi itu tidak tertarik di sini, dan orang-orang berpikir untuk menemukan tambang uranium yang akan digunakan untuk bom atom! Adapun Jepang setelah dikalahkan kemablai ke kampung halaman mereka, dan sebelum pergi, mereka mengambil beberapa gerobak bijih tambang tersebut.

Pada saat-saat awal penemuan mereka, tanah jarang hanya dipuji oleh komunitas ilmiah sebagai tambahan baru untuk "mengisi tabel periodik." Penggunaan awal mereka sayangnya non-mainstream - kecuali untuk batu api dan baja, hampir tidak ada yang peduli tentang logam ini. Namun, dengan pendalaman penelitian bahan, peran tanah jarang dalam "mengubah logam yang diabaikan menjadi suatu yang ajaib" akhirnya secara bertahap ditemukan.

Dengan europium, warna TV berwarna lebih cerah dan lebih sempurna; tanah jarang dapat digunakan sebagai katalis dalam penyulingan minyak bumi; magnet neodymium memiliki sepuluh kali gaya magnet konvensional dan dapat menahan suhu tinggi; dan magnet permanen, lapisan tak terlihat dan lainnya komponen pada senjata berteknologi tinggi, Ini juga merupakan tempat paling penting di mana tanah jarang digunakan. Orang Amerika bahkan mengatakan bahwa tanpa tanah jarang, tidak akan ada kemenangan "Badai Gurun" yang menakjubkan.

Ke-17 unsur logam tersebut antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).

Indonesia ternyata menyimpan tidak sedikit komoditas super langka logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (RRE) ini.

Logam tanah jarang ini banyak digunakan untuk beberapa produk modern, antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Booklet LTJ 2020:

1. Magnet
Unsur LTJ di dalamnya berupa neodymium (Nd), praseodymium (Pr), dysprosium (Dy), terbium (Tb), dan samarium (Sm).
Penggunaan LTJ  pada motor listrik pada mobil hybrid, power steering elektrik, air conditioners, generator, hard disk drives.

2. Baterai NiMH
Unsur LTJ di dalamnya berupa lanthanum (La), cerium (Ce), neodymium (Nd), praseodymium (Pr).
Penggunaan logam tanah jarang pada baterai mobil hybrid, baterai rechargeable.

3. Auto Catalysis
Unsur LTJ di dalamnya berupa lanthanum (La), cerium (Ce), neodymium (Nd).
Digunakan pada bensin (gasoline) dan hybrids diesel fuel additive untuk peningkatan standar emisi otomotif global.

4. Fluid Cracking Catalysis
Unsur LTJ di dalamnya berupa lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd).
Digunakan untuk produksi minyak, peningkatan kegunaan minyak mentah.

5. Phospors
Unsur LTJ di dalamnya berupa europium (Eu), lanthanum (La), cerium (Ce), gadolinium (Gd), praseodymium (Pr), terbium (Tb), dysprosium (Dy), yttrium (Y).
Digunakan pada LCD TV dan monitor, plasma TV, energy efficient compact fluorescent lights.

6. Polishing
Unsur LTJ di dalamnya antara lain lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), mixed. Biasa digunakan pada LCD TV dan monitor, plasma TV dan display, silicon wafers dan chips.

7. Powders Glass Additives
Unsur LTJ di dalamnya antara lain lanthanum (La), cerium (Ce), neodymium (Nd), gadolinium (Gd), erbium (Er), ytterbium (Yb).

Biasa digunakan pada kaca optik untuk kamera digital, bahan fiber optik.

Tak hanya itu, LTJ juga biasa digunakan pada:

- Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, terbium.

- Kendaraan hybrid
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, lanthanum.

- Ponsel
Unsur LTJ di dalamnya antara lain dysporsium, neodymium, praseodymium, samarium, terbium.

- Lampu hemat energi
Unsur LTJ di dalamnya antara lain europium, terbium, yttrium.

LHJ juga digunakan untuk membentuk hampir semua barang elektronik, termasuk senjata terpenting militer AS seperti jet tempur siluman F-35, tank M1Abrams, rudal permukaan-ke-udara, radio genggam, dan segala sesuatu di antaranya.

Logam Tanah Jarang di Bumi Indonesia

Dalam catatan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), logam tanah jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya adalah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton.

Kemudian, di Provinsi Bangka Belitung, dengan jumlah LTJ berupa monasit sebanyak 186.663 ton, lalu senotim sebanyak 20.734 ton. Adapun di Kalimantan Barat terdapat sebanyak LTJ Laterit 219 ton dan Sulawesi Tengah LTJ Laterit 443 ton.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan, bahwa saat ini tahapan eksplorasi LTJ di Indonesia masih terbatas, sehingga dari potensi yang ada, baru mendapat indikasi LTJ di 7 lokasi. (April 2022)

Komoditas ini dinamai logam tanah jarang karena didasarkan pada asumsi yang keberadaannya tidak banyak dijumpai. Namun pada kenyataannya, LTJ ini melimpah, melebihi unsur lain dalam kerak bumi.

Namun, unsur-unsur tersebut sangat sukar untuk ditambang karena konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk ditambang secara ekonomis. Ketujuh belas unsur logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat dan sering ditemukan bersama-sama dalam satu endapan secara geologi

Adapun sumber daya logam tanah jarang dunia terdapat di beberapa tipe endapan. Tiongkok merupakan penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, Tiongkok memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.

Selain Tiongkok, LTJ juga dijumpai di AS, tepatnya Mountain Pass AS, lalu Olympic Dam di Australia Selatan di mana 1980-an ditemukan cebakan raksasa yang mengandung sejumlah besar unsur-unsur tanah jarang dan uranium. Selain itu, tersebar juga di Rusia, Asia Selatan, Afrika bagian selatan dan Amerika Latin.

AS Yang Pertama Menguasai Teknologi Penambangan Logam Tanah Jarang

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com
Pada tahun 1949, AS menemukan tambang tanah jarang di Mountain Pass, California, dan cadangannya termasuk yang terbesar di dunia pada waktu itu. Pada tahun 1927, Ekspedisi Ilmiah Tiongkok Barat Laut pertama kali menemukan bijih besi dari puncak utama Bozhufeng di Bayan'e. Setelah survei geologis pada tahun 1949, sumber daya tanah jarang menyumbang 90% dari total cadangan terbukti di dunia. Penambangan diluncurkan pada tahun yang sama.

Tanah Jarang di Tiongkok

Seiring posisi strategis tanah jarang yang terus meningkat, semakin banyak orang mulai menyadari pentingnya "MSG industri", dan mereka mengincar daerah yang kaya akan mineral tanah jarang. Negara dengan cadangan tanah jarang terbukti terbesar di dunia kebetulan adalah Tiongkok. Bayan Obo, yang menjadi sasaran ketika Jepang menyerbu Tiongkok, berada di dekat Grup Tanah Jarang Baja Baotou, perusahaan tanah jarang terkemuka di utara saat ini.

Pada awal 1970-an, Jepang mencoba untuk membeli terak Baotou dengan harga tinggi. Namun PM Zhou saat itu menginstruksikan bahwa "itu tidak dapat dijual, itu harus disegel", tetapi teknologi pemrosesan dan pemurnian ada di tangan orang lain, sehingga diputuskan untuk disimpan dahulu.

Ketika Profesor Xu Guangxian dari Departemen Kimia Universitas Beijing berusaha sekuat tenaga dan akhirnya berhasil mengatasi kesulitan memisahkan praseodymium dan neodymium, itu juga memberikan peluang bagi sejumlah besar tambang kecil untuk menambang LTJ secara ilegal.

Sebelum tahun 2009, industri LTJ Tiongkok hampir dalam keadaan pertumbuhan,  sejumlah besar tambang kecil muncul, ekstraksi ekstensif tidak fokus pada kualitas, hanya menghasilkan uang tanpa mempertimbangkan perlindungan, persaingan yang kejam dan perang harga muncul satu demi satu.  

Selama periode ini, meskipun Tiongkok secara unik diberkahi dengan sumber daya LTJ, namun mereka telah menyia-nyiakan banyak keuntungan karena pembangunan yang terlalu "boros". Menurut statistik, cadangan LTJ Tiongkok telah turun dari lebih dari 70% yang pertama di dunia menjadi sekitar 30%.

Tentu saja, ada prioritas, dan ini juga merupakan pilihan pada saat itu - memenuhi kebutuhan hidup selalu menjadi prioritas utama, mereka berpandangan tidak bijaksana untuk duduk di gunung emas dan mati kelaparan.

AS dan Jepang adalah kedua negara yang memulai sangat awal di bidang penelitian aplikasi LTJ. AS memiliki tambang Mountain Pass sendiri yang terkenal. Meskipun banyak jalur produksi telah dikeringkan karena lekukan industri, tambang tersebut masih ada; Jepang pada dasarnya tidak memilikinya. Namun, sementara Tiongkok yang sedang sibuk mengisi perutnya, mereka telah mengumpulkan sejumlah besar LTJ Tiongkok dengan harga murah. Diperkirakan tidak akan ada masalah untuk menggunakannya selama ratusan tahun.

Sumber: c.m.163.com
Sumber: c.m.163.com
Sampai munculnya Xu Guangxian, orang gila kimia Tiongkok, Xu Guangxian adalah seorang ahli kimia fisik Tiongkok dan akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Untuk mematahkan monopoli teknologi tanah jarang oleh beberapa negara kuat, pada tahun 1974, Xu Guangxian menemukan teknologi ekstraksi kaskade tanah jarang, dan koefisien pemisahan memecahkan rekor dunia. Tiongkok tidak hanya dalam satu manuver, telah memecahkan blokade teknologi dan berdiri di puncak dunia, dan berhasil mengembangkan teknologi tanah jarang paling wahid di dunia.

Pada awal tahun 2021, sebuah peristiwa besar terjadi di bidang sumber daya - Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok mengeluarkan draf "Peraturan Pengelolaan Tanah Jarang".

Begitu berita itu keluar, tidak hanya pasar saham yang bergerak, tetapi negara-negara dunia menatap tiga perusahaan tanah jarang Tiongkok paling punya kaitan erat dengan sumber daya ini yaitu AS, Jepang, dan Eropa.

AS dan Jepang telah menarik India dan Australia untuk berbicara tentang tanah jarang, sambil mengincar Mongolia, yang bekerja sama dengan Tiongkok dan Rusia. Sebuah think tank Inggris telah mulai mengusulkan bahwa mereka akan pergi ke Greenland untuk mengembangkan tambang tanah jarang untuk membentuk sistem pasokan baru.

Sumber: c.m.163.com
Sumber: c.m.163.com
Mulai Perang Memperebutkan Tambang Logam Tanah Jarang

Pada tahun 1963, diadakan Konferensi Industri Tanah Jarang Tiongkok. Tapi mempertimbangkan latar belakang kurangnya industri berat dan kurangnya teknologi tanah jarang pada waktu itu, konferensi memutuskan untuk "sementra itu mengutamakan biji besi untuk dikembangkan secara komprehensif", dan menyimpan sumber daya tanah jarangnya  dalam mineral menjadi tailing. Dan menunggu hingga saat teknologi sudah matang baru dieksploitasi kemudian.

Kedengarannya bagus, tetapi kenyataannya sering tidak memuaskan. Saat itu, Tiongkok tidak memiliki proses produksi tanah jarang, tetapi ada permintaan untuk penggunaan tanah jarang. Hanya bisa menjual tanah jarang ke AS dengan harga murah, lalu membeli kembali tanah jarang yang diekstraksi oleh AS dengan harga tinggi. Negara-negara yang memiliki teknologi produksi telah memberlakukan blokade teknologi terhadap Tiongkok, yang memiliki harta karun terbesar di dunia, tetapi hanya dapat mengimpor tanah jarang dengan harga tinggi. Slogan "teknologi adalah tenaga produktif utama" adalah fakta yang sangat berat pada waktu itu.

Pada 15 Januari 2021, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok mengeluarkan draft "Peraturan Pengelolaan Tanah Jarang", yang mencakup seluruh proses perlindungan tanah jarang, pertambangan, peleburan, tata kelola bahkan perdagangan, terutama ekspor. Dengan kata lain, ini adalah pertanda dari standarisasi lebih lanjut dari pengelolaan seluruh rantai industri tanah jarang, dan juga merupakan tanda utama untuk meningkatkan posisi strategis industri tanah jarang di tingkat nasional Tiongkok.

Begitu berita itu keluar, pasar saham langsung memberikan gelombang reaksi. Di luar negeri, AS dan Jepang menempatkan masalah tanah jarang langsung di atas meja "Pembicaraan Kuartet", dan sebuah think tank Inggris juga telah mendengar berita tersebut.

Secara keseluruhan, hak Tiongkok untuk berbicara tentang masalah LTJ sebenarnya tidak setinggi yang terlihat di atas kertas. Namun, sejak Tiongkok mulai mengendalikan arus keluar LTJ yang menggila pada tahun 2009, hampir semua negara yang telah membeli LTJ dari Tiongkok telah melompat setinggi tiga kali dan mencoba untuk mendorong kembali langkah-langkah pengendalian ini dengan cara apa pun sehingga disebut "Perang Dagang Logam Tanah Jarang".

Pada tahun 2009, Tiongkok mulai membatasi pengembangan dan ekspor industri LTJ; pada tahun 2011, Tiongkok dalam produksi tanah jarang telah melampaui gabungan negara-negara lain.

Melihat bahwa begitu Tiongkok telah menyelesaikan struktur industri tanah jarang internalnya sendiri, hari-hari baik untuk membeli LTJ dengan harga murah akan hilang selamanya dalam "Lobi WTO".

Pada bulan Maret 2014, WTO memutuskan bahwa keputusan Tiongkok untuk "membatasi ekspor tanah jarang adalah untuk melindungi sumber daya" adalah ilegal. Selama periode ini, banding Tiongkok ditolak sekali, dan pada tahun 2015, pembatasan ekspor tanah jarang harus dicabut. Kegagalan ini memiliki alasan langsung bahwa Tiongkok tidak cukup akrab dengan aturan WTO, dan alasan mendasar bahwa Tiongkok masih belum cukup kuat dalam tren umum internasional.

Pada tahun 2016, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok mempercepat langkah peningkatan internal industri LTJ dan mengeluarkan "Rencana Pengembangan Industri", membatasi produksi tahunan tidak lebih dari 140.000 ton. Pada tahun 2018, Tiongkok telah menjadi importir tanah jarang terbesar di dunia.

Pada akhir tahun 2020, ketika AS menggunakan chip untuk menekan Huawei, Tiongkok akhirnya dapat menempatkan LTJ di atas meja sebagai chip tawar-menawar. Menurut "Undang-Undang Kontrol Ekspor" yang baru diundangkan, beberapa perusahaan asing yang membahayakan kepentingan nasional Tiongkok akan dilarang mengekspor, dan LTJ dimasukkan dalam daftar barang yang dilarang ekspor. Ketika undang-undang tersebut mulai berlaku, harga LTJ melonjak sebesar US$130.000.

Kemudian muncul Peraturan Pengelolaan LTJ, yang diperkenalkan pada awal tahun ini dan menyebabkan kejutan lain. Dari perspektif vertikal, standarisasi dan peningkatan industri tanah jarang di Tiongkok selalu memiliki langkahnya sendiri. Selain itu, apa yang telah dilakukan Tiongkok tidak hanya untuk mengendalikan aliran bahan baku yang gila-gilaan, tetapi juga untuk memastikan bahwa jalur produksi pemrosesan tanah jarang tetap berada di Tiongkok.

Seperti disebutkan di atas, meskipun hampir tidak ada deposit tanah jarang di Jepang, Jepang telah mengambil kesempatan untuk membeli tanah jarang dengan harga sangat murah dari tiongkok dan telah menimbun LTJ yang dapat digunakan selama 100 hingga 300 tahun. Namun meski begitu, itu masih tidak mengendurkan keinginannya untuk bijih LTJ.

Masih saja sering menghubungi "negara-negara sumber pertambangan" seperti India, Vietnam, Mongolia, dan Kazakhstan, mereka tidak pernah melepaskan kesempatan untuk menekan Tiongkok dari opini publik. Jepang berdiri berdampingan dengan Eropa dan AS dan memprotes setiap kali tidak ada yang dianggap salah, menuduh strategi LTJ Tiongkok "menjadikan sumber daya sebagai senjata", dan segala macam tindakan hanya untuk mengikis lebih banyak SDA dari Tiongkok

Di Inggris, sebuah think tank bernama Polar Research and Policy Initiative merilis laporan yang mengatakan bahwa puluhan juta ton deposit tanah jarang ditemukan di Greenland, mendesak Inggris dan "Five Eyes Alliance (Lima Mata)" untuk segera menduduki tempat ini.

Selama "sistem LTJ menghindar melewati Tiongkok" didirikan di sini, itu setara dengan membagi telur menjadi beberapa keranjang, dan tidak perlu khawatir akan terjebak oleh Tiongkok di masa depan. Rencananya terdengar hebat, tetapi ketika kita memikirkannya, kita dapat melihat di mana lubangnya: ini adalah Greenland! Greenland dengan beruang kutub dan aurora!

Belum lagi cuaca dingin dan populasi yang jarang, ada juga siang dan malam yang ekstrem, yang sama sekali tidak menguntungkan untuk produksi industri. Bahkan jika basis produksi dibangun terlepas dari biaya dan produksi dilakukan dengan cara yang sangat otomatis, dapatkah itu benar-benar hemat biaya dengan LTJ yang diproduksi di Tiongkok dengan premis bahwa biayanya "yang murah"?

Perlu diketahui mengapa AS, Jepang, dan Eropa sangat membenci peningkatan industri LTJ Tiongkok. Karena di satu sisi, tentu saja, karena banyaknya deposit mineral di Tiongkok, dan di sisi lain, itu juga karena lingkaran cahaya "pabrik dunia". Di bawah efek skala, setelah tata letak masuk akal dan manajemen sempurna, potensi produksi yang dapat dirangsang sangat luar biasa.

Masalah energi dan mineral adalah solusi jangka panjang untuk setiap negara, dan LTJ tidak terkecuali. Industri LTJ Tiongkok telah berkembang dari pertumbuhan awal yang liar ke standarisasi seluruh rantai industri dalam beberapa tahun terakhir. Tentu saja, ada banyak jebakan di sepanjang jalan, tetapi ada juga sorotan yang luar biasa (seperti perolehan bintang langka perusahaan bumi dalam Perang Teluk--- McGonagall Magnetics).

Kebijakan Yang diambil Tiongkok Untuk Logam Tanah Jarang

Pada tahun 1990, Tiongkok memulai reformasi berorientasi pasar, dan perusahaan swasta tidak lagi dianjurkan "mau menang dan kuat nsendiri", dan hanya melulu memaksimalkan keuntungan menjadi target perusahaan. Selain itu, AS mengeluarkan rencana untuk menghentikan penambangan LTJ dalam negerinya, dan membeli dari Tiongkok sebagai gantinya, dan memesan dalam jumlah besar. menunggu sampai Tiongkok  tidak memilikinya dan kemudian menjualnya kembali dengan harga tinggi.

Sejak tahun 1990, AS, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara lain telah mengambil sejumlah besar LTJ murah dari Tiongkok, dan menyimpannya di gudang negara masing-masing. Ketika harga naik, mereka bergabung untuk menghentikan membeli, memaksa usaha kecil dan mikro ini untuk terus menawarkan untuk bertahan hidup. LTJ tiongkok akhirnya menjadi sangat murah di pasar internasional, ditambah dengan kebocoran teknologi ekstraksi kaskade yang dikembangkan oleh Xu Guangxian, menyebabkan pukulan telak bagi LTJ Tiongkok.

Dari tahun 1990 hingga 2005, ekspor LTJ Tiongkok meningkat sepuluh kali lipat. AS, Jepang, dan Eropa memikat beberapa perusahaan dan penjahat LTJ Tiongkok untuk menyelundupkan LTJ, yang menyebabkan kebocoran sejumlah besar sumber daya nasional Tiongkok. Misalnya, pada tahun 2006, impor tanah jarang Tiongkok menurut statistik pabean asing Volumenya 35% lebih tinggi dari volume ekspor Bea Cukai Tiongkok, dan sepertiga dari ekspor merupakan jumlah selundupan.

Sebelum tahun 1990, cadangan LTJ Tiongkok menyumbang 90% dari cadangan dunia, tetapi pada tahun 2006, LTJ Tiongkok hanya menyumbang 37%, apakah pada abad ini benar-benar akan hancur?

Tapi tampaknya bangsa Tiongkok selalu menjadi bangsa yang gigih dan ulet, pada saat ini, sekelompok orang Tiongkok lainnya mulai merapatkan barisan, berusaha menyelamatkan bangsa, membalikkan keadaan, dan membantu bangunan tidak menjadi runtuh. BUMN yang tak terhitung jumlahnya telah maju untuk mengintegrasikan industri nasional, menyerap dan mengakuisisi perusahaan menengah, membersihkan perusahaan kecil, dan mengakhiri fenomena tersebar lama di industri LTJ.

Pada Agustus 2010, dalam dialog Tiongkok-Jepang ketiga, Jepang meminta Tiongkok untuk melonggarkan pembatasan ekspor LTJ. Hanya sebulan kemudian, insiden Kepulauan Diaoyu pecah; pada September 2020, Tiongkok langsung menurunkan kuota ekspor LTJ sebesar 72%, dan meluncurkan babak baru tindakan Peraturan untuk menyelidiki secara ketat penyelundupan dan perburuan LTJ, semua perusahaan LTJ secara sukarela berhenti mengekspor LTJ ke Jepang, dan perang dagang LTJ pertama dengan Tiongkok dimulai.

Pada bulan itu, harga LTJ global melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa. Dua pilar ekonomi utama Jepang, industri mobil dan elektronik, semuanya membutuhkan LTJ, sementara Jepang tidak memiliki LTJ sendiri, dan 95% di antaranya diimpor dari Tiongkok.

 Pada saat yang sama, di sisi lain dunia, lebih dari 4% dari nilai output dari seluruh sistem industri UE telah terpengaruh, dan 500.000 pekerjaan telah terguncang. Dua minggu kemudian, Jepang diam-diam menyerah, Jepang mengatakan bahwa embargo LTJ tiongkok mungkin berdampak pada ekonomi Jepang, dan mereka perlu memulihkan hubungan Jepang-Tongkok sesegera mungkin, terutama pertukaran ekonomi.

Perang tanah jarang pertama Cina berakhir dengan kemenangan penuh Cina, tetapi perang ini hanya untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang di negara itu, dan musuh sebenarnya hanya akan berakhir dalam perang tanah jarang kedua.

Pada tahun 2010, pejabat perdagangan AS terus melampiaskan ke dunia luar, mengatakan bahwa mereka akan menuntut Tiongkok ke WTO untuk menekan strategi LTJ Tiongkok.

Pada bulan November 2010, UE membentuk organisasi kerjasama untuk melawan pembatasan ekspor LTJ Tiongkok. Selain tekanan dari opini publik internasional, AS, Jepang dan Eropa juga mulai mencoba untuk membangun kembali rantai industri lokal dan mengurangi pengaruh Tiongkok.

UE secara aktif melakukan kebijakan luar negeri, dan Brasil, Vietnam, Australia Setelah beberapa negara yang memiliki tambang LTJ mengadakan pembicaraan dan menandatangani sejumlah besar kontrak yang disengaja, Jepang merilis strategi impor LTJ, yang membutuhkan promosi diversifikasi impor, dan ketergantungan pada LTJ Tiongkok turun dari 90% menjadi 50% , semua kesalahan danujung tobak mereka ditujukan pada Tiongkok.

Perang Dagang Logam Tanah Jarang Kedua

Sumber: myrepublica.nagariknetwork.com
Sumber: myrepublica.nagariknetwork.com
Pada tahun 2011, kuota LTJ Tiongkok terus diperketat. Pada 13 Maret 2012, AS, Eropa dan Jepang bersama-sama menggugat Tiongkok ke WTO, dan perang tanah jarang kedua dimulai.

Pada 23 Juli 2012, WTO membentuk ahli Badan yang berkuasa WTO, setelah dua tahun menimbang, pada 26 Maret 2014, WTO merilis laporan setebal 257 halaman, kesimpulan intinya adalah kuota ekspor LTJ tidak diperlukan untuk mencegah penyelundupan atau ekspor ilegal. Pada hari yang sama, WTO memutuskan bahwa Tiongkok kalah dalam kasus ini. Hasil ini terdengar tinggi, tetapi sebenarnya sangat munafik. Melihat kembali sejarah, negara-negara Barat adalah yang pertama membatasi ekspor bahan mentah. sebenarnya kekuatan AS, Jepang dan Eropa yang membajak WTO memutuskan bahwa Tiongkok kalah dalam kasus ini.

Meski harus mematuhi aturan WTO, Tiongkok punya cara tersendiri untuk menghadapinya. Pada Mei 2014, Tiongkok mengumumkan kenaikan sepuluh kali lipat dalam tarif ekspor LTJ, pada saat yang sama, memperkenalkan sistem manajemen "lisensi ekspor", "tarif + sertifikat", dua tongkat besar yang melambai bersama, dan integrasi berkelanjutan dari enam kelompok LTJ domestik Tiongkok. Bahkan jika sistem kuota dibatalkan, industri LTJ tidak mengulangi penambangan ilegal tahun itu.

Dalam perang dagang LTJ kedua, AS, Jepang dan Eropa memaksa Tiongkok untuk membatalkan sistem kuota. Tiongkok menggunakan metode integrasi untuk mencegah penambangan LTJ secara sembarangan lagi. Kedua belah pihak mencapai niat strategis mereka dan mengikatkan permainan.

Dalam laporan think tank, peneliti LTJ menuliskan bahwa "Tiongkok adalah satu-satunya negara di dunia yang dapat memasok semua 17 logam tanah jarang. Tiongkok menempati posisi dominan mutlak dalam cadangan dan produksi LTJ, dan dalam jangka menengah dan panjang  pola ini tidak akan ada perubahan yang signifikan."

Masalah ini bisa menjadi referensi bagi Indonesia sebagai pembelajaran dengan depositnya yang tidak kecil untuk LTJ yang jelas akan menjadi incaran pihak asing.

Sumber: Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri

https://thediplomat.com/2019/07/rare-earths-in-the-us-china-trade-war/

https://scribepublications.com.au/books-authors/books/the-rare-metals-war-9781925849325

https://mrsgeographyblog.wordpress.com/2022/03/02/the-rare-metals-war-by-guillaume-pitron/

https://myrepublica.nagariknetwork.com/news/infographics-china-may-weaponise-rare-earths-in-trade-war-with-u-s/?categoryId=37  

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220412113723-4-330908/harta-karun-super-kaya-ri-apa-itu-logam-tanah-jarang

https://international.sindonews.com/read/788753/42/demi-jet-tempur-f-35-as-bersaing-dengan-china-peroleh-logam-tanah-jarang-1654365960

https://finance.detik.com/energi/d-6028072/ini-dia-logam-tanah-jarang-harta-karun-ri-yang-jadi-rebutan-dunia

https://www.163.com/dy/article/GNAAC1JT0543L37L.html

https://c.m.163.com/news/a/H3JCAG4E0543ONQL.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun