Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berbincang Situasi Pertarungan Dua Partai di AS Menurut Analis Luar

24 Februari 2022   18:37 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:29 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 270towin.com + eastasiaforum.org     

Dia memberi contoh dengan menuliskan, kita bisa melihat apa yang terjadi kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021, dia mengatakan seperseluluh peserta kerusuhan adalah veteran perang, yang dituduh Partai Demokrat sebagai "preman".

Kemudian dia juga memberikan contoh yang mengatakan bahwa di salah satu negara bagian di AS yang gubernurnya bukan dari partai pemenang pemeritnah sekarang, ketika diperintahkan untuk memakai masker termasuk para tentara, kemudian Garda Nasional negara bagian itu mengatakan bahwa kami tidak melaksanakan perintah presiden, dan kami hanya setia kepada gubernur kami.


Sumber: goodreads.com + mprnews.org
Sumber: goodreads.com + mprnews.org

Hal semacam itu jarang terjadi di masa lalu di AS, dan sekarang semuanya dikatakan secara terbuka di depan umum, jadi ini adalah masalah yang disebabkan oleh pertarungan partisan setelah polarisasi politik, dan ini bahkan lebih ekstrem dan kecepatannya semakin cepat, karena demokrasi Barat termasuk model Amerika, mereka terutma menempatkan penekanan pada prodedur yang kuat.

Sekarang para pendukung Partai Demokrat percaya bahwa perlu untuk mengizinkan sebanyak mungkin warga untuk berpartisipasi dalam pemilihan, sementara Partai Republik percaya sebaliknya, perlu untuk membatasi pemilih sebanyak mungkin.

Apa yang dikata Partai Demokrat seperti untuk menunjuk mereka seolah yang paling fair dan membumi, dengan mengatakan bahwa itu adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut untuk memilih, tetapi faktanya, pengalaman sejarahnya membuktikan bahwa semakin banyak warga yang berpartisipasi dalam pemungutan suara, semakin besar kemungkinan Partai Demokrat terpilih.

Dan mereka yang berpartisipasi dalam Partai Republik memiliki peluang kecil untuk memenangkan lebih banyak pemilihan, maka mereka hanya mendukung Partai Demokrat di 25 negara bagian yang disebut "negara bagian biru". Mereka telah mengesahkan undang-undang untuk memperluas partisipasi bagi yang berimigrasi (untuk partisipasi dalam pemungutan suara) dan memperbolehkan pemungutan suara melalui surat, memperpanjang waktu pemungutan suara, misalnya dapat melalukan pemungutan suara seminggu sebelum waktu/hari pemilihan, atau memberi suara tanpa ID (kartu indentitas).

Tapi ada 15 negara bagian merah (Republik) telah mengesahkan UU yang membatasi pemungutan suara, hal ini telah menjadi perdebatan yang sangat sengit.

Memang benar telah terjadi banyak fenomena percepatan di AS sekarang. Sebenarnya, ada aspek lain yang semakin intensif, yaitu, kedua pihak sekarang melakukan satu hal yang perlu mengubah aturan. Aturan perlu diubah untuk menguntungkan kelompok atau partai mereka sendiri.

Di masa lalu di AS, tidak peduli bagaimana sengitnya kedua pihak bertarung, semua pihak setuju dengan seperangkat aturan. Sekarang kedua belah pihak ingin mengubah seperangkat aturan ke arah yang menguntungkan partai mereka sendiri.

Misalnya, Partai Demokrat mendorong untuk melarang filibuster "debat panjang". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun