Menurut CNN, dua pejabat senior AS telah mengklaim bahwa Rusia mengerahkan pasokan darah di perbatasan, menunjukkan bahwa mereka mungkin merencanakan serangan, tetapi Ukraina membantahnya. Menlu Rusia sergei Viktorovish Lavrov menjelaskan bahwa Rusia tidak menginginkan perang, dan jika Rusia bisa memilih, tidak akan ada perang.
Meskipun Ukraina berharap situasinya akan tenang, pernyataan AS yang berlebihan belum berhenti. CNN melaporkan bahwa AS sedang membuat "sanksi yang menghancurkan" terhadap ekonomi Rusia, dan rancangan undang-undang itu akan segera diloloskan. Dari hal-hal tersebut, terlihat siapa "pelaku" yang tidak mau mendinginkan situasi di Ukraina.
Saran Analis Rusia-Tiongok dan Dunia Luar
Di bawah premis ini, ada pengamat dan analis dunia luar yang berpandangan "back-to-back" antara Tiongkok dan Rusia untuk melakukan tindakan konter untuk menciptakan efek agar tidak ada politisi AS yang diuntungkan dari deterrence militer antara Tiongkok dan Rusia, dan tidak ada suara yang dapat diperoleh. Untuk mecapai efek ini diusulkan dengan tiga saran:
Tiongkok-Rusia agar mendekati perairan AS dengan melakukan patroli bersama, memperluas cakupan latihan militer gabungan Tiongkok-Rusia, bersama-sama mengembangkan kerja sama di Kepulauan Kuril di Rusia selatan, dan bersama-sama mewujudkan konsep "Eurasia Raya".
Merealisasi "Kemitraan Eurasia Raya" yang diusulkan oleh Putin pada Juni 2016, termasuk konotasi geoekonomi, geopolitik, dan tatanan dunia, dapat diintegrasikan dengan baik dengan inisiatif "Belt and Road" (BRI).
Secara khusus, penggunaan mata uang euro untuk menyelesaikan proyek minyak dan gas utama antara Tiongkok dan Rusia merupakan peluang besar.
Yang pertama adalah mendekati perairan AS untuk patroli bersama. Satu-satunya alasan karena militer AS berani memasuki perairan teritorial Tiongkok dan bahkan perairan internalnya hanya dengan satu kapal. Dan AS sering melakukan ancaman pengintaian terhadap Rusia hampir setiap hari, namun pada faktanya selama ini bahwa konflik antara kekuatan besar juga sama-sama takut terjadi.
Untuk tujuan ini, pelayaran strategis bersama Tiongkok-Rusia harus berani pergi mendekati Guam, dan ke pantai barat AS.
Hanya dengan trik demikian baru akan meng-elimasi para elit politisi AS untuk melakukan kampanye untuk dalam negerinya, yang selama ini dilakukan dengan kekuatan militer terhadap negara lain.
Kedua, memperluas cakupan latihan militer gabungan Tiongkok-Rusia. Karena saat ini, di sekitar Tiongkok telah dilakukan tiga pengepungan terhadap Tiongkok.