Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

AS Terus Memprovokasi untuk Mengobarkan Perang Ukraina-Rusia

13 Februari 2022   19:09 Diperbarui: 14 Februari 2022   08:22 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: usun.usmission.gov

Yang lebih memalukan lagi adalah pada saat yang sama ketika tentara Ukraina meluncurkan penembakan terhadap sasaran non-militer di Dontsk, media Amerika Bloomberg bahkan menerbitkan sebuah laporan bahwa "Rusia sedang menginvasi Ukraina". 

Namun, hal semacam ini sama sekali tidak ada, segera setelah laporan itu, ada kritik publik yang luar biasa, dan kemudian Bloomberg menjelaskan bahwa "siaran pers itu sesungguhnya karena sduah disiapkan terlebih dahulu untuk berbagai situasi, dan siaran pers tentang invasi Rusia ke Ukraina diterbitkan karena kesalahan."

Terlepas benar tidaknya berita, tapi yang jelas hasilnya, dan satu hal yang pasti: ketegangan di Ukraina timur belum mereda meskipun adanya resolusi gencatan senjata selama Olimpiade, tapi situasinya pasukan Rusia, pasukan Ukraina, NATO sedang tegang, dan meskipun area itu tidak terhitung terlalu besar, tapi dengan telah bertumpuknya sejumlah besar senjata dan peralatan perang saat ini yang sedang dikerahkan, "tong bubuk mesiu" sudah siap, dan hanya masalahnya siapa yang akan menyalakan dulu.

Beberapa analis percaya bahwa langkah AS adalah untuk mendorong Rusia mengambil inisiatif untuk menyerang. Jika tentara Ukraina menembaki Donetsk dan tentara Rusia merespons, bahkan jika tentara tidak melintasi perbatasan dan hanya menembakkan beberapa peluru seperti di masa lalu, Pemerintah AS pasti akan menggunakan alat media untuk menyebarkannya sebagai "invasi aktif Rusia", sehingga untuk mencapai tujuan yang diharapkan mereka menabur hubungan antara semua pihak dan memancing di perairan yang keruh, tapi jelas mereka meremehkan IQ lawan, dan Rusia dan milisi timur Ukraina tidak tertipu.

Mengenai perilaku tak tahu malu tentara Ukraina, Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB men-tweet protes pada 5 Februari dan meminta pemerintah AS untuk memberikan penjelasan seperti yang telah di sebutkan di atas.

Tentu saja AS tidak akan menjawab. Lagi pula, ini memang hal yang sangat memalukan. Pada Desember tahun lalu, 173 negara bersama-sama merundingkan dan meloloskan resolusi gencatan senjata untuk Olimpiade Musim Dingin di PBB yang menyerukan semua pihak selama Olimpiade Musim Dingin, para pihak mengesampingkan perselisihan dan mengganti konfrontasi dengan kerja sama. 

Seperti selama Olimpiade dan Olimpiade Musim Dingin sebelumnya, itu adalah tradisi sejarah bagi negara-negara yang berperang untuk menghentikan operasi militer, dan Barat/AS pasti tidak akan mengakui perilaku tak tahu malu mereka, tetapi Tiongkok dan Rusia sudah pasti siap untuk kemungkinan ini, tidak akan memberi AS peluang.

Tujuan utama Barat dan AS sekarang sebenarnya adalah untuk merangsang saraf pejabat tinggi Rusia, mendorong yang terakhir untuk menanggapi provokasi pembicaraan dengan tindakan militer, dan kemudian menggunakan ini untuk memaksa beberapa negara yang mendukung Rusia dalam masalah Ukraina untuk bekerja sama dengan kebijakan Barat untuk mendukung Ukraina.

Kali ini tentara Ukraina menembaki Donetsk, tentu saja, tentara Rusia tidak akan begitu terus bersabar, mereka cenderung merespons dengan cara yang sama, tetapi ini akan menunggu sampai akhir Olimpiade Musim Dingin tampaknya. Dan Rusia kali ini tidak mau terjebak dari perangkap AS, meski telah dipreovokasi oleh Ukraina.

Banyak pengamat yang berpandangan bahwa ini adalah tes kelicikan yang sedang dilakukan pendakar tua Biden. Tujuannya sangat jelas, semua untuk suara pemilu domestik! Karena AS jelas masih belum punya keberanian untuk terlibat perang langsung dengan Rusia.

Baru-baru ini, AS memprakasai pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi terkini di Ukraina. Pada pertemuan itu, AS melancarkan serangan gencar ke Rusia, mengatakan bahwa Rusia mengancam Ukraina dan Eropa, tapi Tiongkok membela dengan serangan balik yang tajam ke AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun