Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membina Perompak Somalia Keluar dari Profesi Bajak Laut

16 Desember 2021   15:00 Diperbarui: 18 Desember 2021   07:20 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perompak (bajak laut) Somalia. Sumber: news.com.au via Kompas.com

Dapat dilihat dari sini bahwa satu-satunya kekuatan dan ketekunan orang Tiongkok adalah sama cerdas dan gigihnya dengan orang pendahulunya. Empat penemuan besar Tiongkok: bubuk mesiu, kompas, pembuatan kertas, dan teknologi percetakan telah membawa dunia berkembang hingga hari ini.

Bubuk mesiu adalah kekuatan inti dari semua jenis senjata api. Sedang kemampuan kompas untuk menunjukkan arah dan psoisi, jika orang Tiongkok dulu berniat mengembangkan senjata termal dan kapal perang seperti apa yang disebut kekuatan militer di dunia sekarang, maka certitanya akan lain. 

Perang internal di Tiongkok kuno pada abad pertengahan penyebabnya terjadi sebagian besar adalah perang saudara, antara etnis Tiongkok. Sebagian besar untuk kebebasan dan kelangsungan hidup, bukan unutk kehancuran. Ini mungkin yang menjadi akar penyebab keengganan dan ketidak sengajaan rakyat Tiongkok untuk tidak memproduksi senjata pemusnah massal.

Tujuan perangnya adalah untuk perdamaian, bukan pembunuhan. Ketika Tiongkok diserbu oleh kekuatan asing, untuk pertahanan diri dan perdamaian permanen Tiongkok sekarang harus memperkuat kekuatannya sendiri untuk menghalangi mereka.

Di masa lalu, tampaknya tidak ada orang Tiongkok yang berpikir untuk mempelajari mengembangkan kapal perang laut, karena hanya ada satu alasan bagi mereka pengembangan kekuatan maritim untuk pelayaran laut lepas untuk perang adalah agresi, dan itu yang menjadi dasar pemikiran orang Tiongkok di masa lalu, sedang Tiongkok tidak pernah ingin menyerang bangsa atau negara mana pun di masa lalu. Karakter orang Tionghoa ini menyebabkan Tiongkok menderita kerugian besar di zaman modern ini, menurut pemikiran mereka dan sebagian pengamat.

Tapi sekarang berbeda, Tiongkok berupuya untuk menjadi kuat, dan mejadi kuat juga untuk perdamaian bagi Tiongkok sendiri. Pada saat yang sama, juga untuk menjaga perdamaian dunia menurut ikrar mereka.

Banyak juga yang mengharapkan Tiongkok juga harus tetap melakukan sesuatu untuk perdamaian dunia. Seperti yang diketahui semua orang, perdamaian dan pembangunan adalah tema utama dunia saat ini.

Namun, dengan merebaknya wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak pelak lagi telah mengekspos penyakit negara-negara di seluruh dunia, terutama beberapa negara Barat, bahkan dapat dikatakan bahwa wabah pandemi telah membuat situasi global semakin kacau. 

Jelas, beberapa negara telah memilih untuk mengadopsi metode paling langsung setelah tidak dapat mengatasi kontradiksi domestik yang semakin intensif, yaitu dengan cepat mentransfer senjata dari dalam negeri ke luar negeri. Jika kita ingin berbicara tentang hal ini, yang paling mewakili negara-negara ini, semua orang akan setuju adalah: Amerika Serikat.

Memang, selama ujian penanggulangan pandemi, AS menggunakan trik "pencuri berteriak menangkap pencuri", mencoba melampar Tiongkok sebagai pendosa besar dunia, dan pada saat yang sama, bersama dengan sekutunya, datang ke Asia--Pasifik dari waktu ke waktu untuk mengganggu dan memprovokasi situasi.

Baru-baru ini, penarikan pasukan dari Afghanistan telah memicu perang panas lokal, yang telah menyebabkan gejolak situasi di Afghanistan dan kepanikan di antara orang-orang di negara itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun