Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membina Perompak Somalia Keluar dari Profesi Bajak Laut

16 Desember 2021   15:00 Diperbarui: 18 Desember 2021   07:20 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerugian ekonomi juga sangat besar menurut Yayasan non-pemerintah "One Earth Future" yang berbasis di AS, dalam sebuah studi tentang pembajakan laut, memperkirakan bahwa perompak Somalia memeras sekitar US$ 177 juta uang tebusan pada tahun 2009 dan $ 238 juta pada tahun berikutnya. Termasuk biaya premi asuransi yang lebih tinggi, re-routing kapal, keamanan anti-pembajakan dan dampaknya terhadap ekonomi regional, total biaya tahunan dapat berkisar antara $7 miliar dan $12 miliar, menurut studi tersebut.

Dapat dilihat bahwa menyandera kapal merupakan bisnis yang sangat menguntungkan bagi perompak Somalia, namun saat ini preistiwa perompakan di Selat Mande, Somalia jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini karena keamanan Selat Mandeb sudah sangat ditingkatkan.

Menurut laporan media, setelah tahun 2008, Teluk Aden mulai dipatroli oleh AL dari berbagai negara. Selain itu, di atas kapal kargo saat ini pada dasarnya telah ditugaskan penjaga keamanan bersenjata. Dalam hal ini, bagi orang Somalia sudah sulit untuk menjadi bajak laut lagi.

Dalam menghadapi militer dan persenjataan modern, perompak Somalia tidak memiliki kemampuan untuk menghadapinya, dan mereka tidak diragukan lagi jatuh ke dalam kemiskinan lagi.

Sumber: nytimes.com + theconverstation.com
Sumber: nytimes.com + theconverstation.com

Mencegah atau menghalangi pembajakan dengan patroli dan konvoi AL adalah kebijakan saat ini, yang telah menyebabkan armada kapal AL yang mengesankan dari lebih dari selusin negara di seluruh dunia berpatroli di perairan sekitar Somalia. Kapal kargo yang melewati Teluk Aden bahkan dapat memanfaatkan konvoi AL untuk perlindungan.

Sejauh ini, tampaknya masih belum berjalan sesuai rencana; patroli AL tidak dapat menghentikan atau memperlambat pembajakan di lepas pantai Somalia. Perairan terlalu luas, kapal kargo terlalu banyak, dan perhitungan risiko dan "hadiah" terlalu menggoda bagi bajak laut Somalia. 

Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi ketika kapal AL cukup dekat untuk mecegah serangan pembajakan, ada komplikasi besar yang terkait dengan penembakan terhadap kapal yang dicurigai sebagai bajak laut, terutama ketika bajak laut menggunakan kapal (komando) --- kapal penangkap ikan atau kapal penangkap ikan dengan nelayan yang tidak bersalah di dalamnya. 

Ada juga komplikasi lanjutan seputar dispensasi hukum tersangka setelah ditangkap. Meskipun Kenya telah setuju untuk mempertimbangkan penanganan persidangan terhadap perompak yang ditangkap, tapi kemampuan pengadilan Kenya yang juga sudah sibuk untuk menangani beban kasus tambahan yang rumit tetap menjadi perhatian.

Sumber: cnn.com + businessinsider.com
Sumber: cnn.com + businessinsider.com

Hampir semua orang setuju bahwa dengan aramada AL saja tidak dapat menghentikan pembajakan Somalia, dan bahkan mungkin tidak dapat mengurangi insiden pembajakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun