Selain ganti rugi, wakil presiden American Aviation Consulting Corporation menyatakan bahwa Tiongkok dapat mengajukan persyaratan untuk melanjutkan pembelian pesawat Boeing kelak, termasuk harga pembelian yang lebih murah atau mengharuskan Boeing berkomitmen untuk melakukan produksi di lokal Tiongkok.
Pada 15 Desember 2018, Boeing bermitra dengan COMAC (Commercial Aircraft Cooperation of China) mengumumkan pengiriman B737MAX di Zhoushan, Zhejiang, ke Air China dari Pusat Penyelesaian dan Pengiriman B737MAX baru di Zhoushan, Provinsi Zhejiang. Tetapi menyatakan bahwa pihaknya tidak berniat memproduksi pesawat di luar AS. Pesawat yang dikirim ke Tiongkok pertama kali dirakit di pabrik Renton di Washington, AS.
Setelah dirakit di pabrik Renton di Washington, AS, pesawat tersebut diangkut ke pabrik Zhoushan untuk pemasangan interior, pengecatan, dan perakitan akhir lainnya, serta kegiatan uji terbang dan pengiriman kepada maskapaipenerbangan pelanggan.
Boeing mengatakan pengiriman itu "menandai era baru dalam kemitraan Boeing dengan industri penerbangan Tiongkok, serta semakin pentingnya pasar penerbangan Tiongkok."
Namun sebenarnya, proses lokalisasi Boeing di Tiongkok tertinggal jauh di belakang saingannya dari Eropa -- Airbus.
Pada awal 2008, Airbus membuka jalur perakitan akhir pesawat seri A320 di Tianjin. Hingga 29 Oktober 2020, lini perakitan akhir Airbus di Tianjin telah mengirimkan  pesawat yang ke-500.
Airbus pertama kali hadir secara resmi di Tiongkok pada tahun 1994. Sejak itu, pertumbuhan yang cepat telah menjadi ciri khas operasi Airbus di Tiongkok, perusahaan tersebut telah memperluas jumlah pesawat jet komersialnya yang dijual ke Tiongkok telah meningkat sebanyak 50 kali dalam waktu kurang dari dua dekade.
Dengan perkembangan pesat industri kedirgantaraan dan penerbangan Tiongkok, mereka tampaknya berada di jalur yang tepat untuk menjadi pasar penerbangan terbesar di dunia dan telah menjadi pelanggan utama produk Airbus.
Pada akhir 2018, ada lebih dari 1.700 pesawat jet komersial Airbus yang beroperasi di Tiongkok, dan pengiriman ke negara tersebut mewakili hampir seperempat dari total produksi pesawat jet Airbus. Pendukung dalam mewujudkan hal ini lebih dari 1.900 karyawan di Tiongkok bekerja untuk Airbus dan joint venture pada pesawat komersial di beberapa lokasi di seluruh negeri Tiongkok.
Banyak dari karyawan ini bekerja di jalur perakitan akhir di Tianjin. Yang diproduksi pada tahun 2008, di "FAL China" perusahaan patungan antara Airbus dan konsorsium Zona Perdagangan Bebas Tianjin (TJFTZ) dan China Aviation Industry Corporation (AVIC). Pengiriman pesawat yang ke-500 pada Oktober 2020 seperti yang telah disebut di atas.