Pada Oktober 2018, ketika sebuah Boeing 737MAX-8 Lion Air jatuh di Jawa dan menewaskan 189 orang. Pada Maret 2019, pesawat penumpang sejenis Ethiopian Airlines jatuh setelah baru 6 menit lepas landas yang menewaskan 157 orang di dalam pesawat. Pada 11 Maret 2019, kurang dari 20 jam sebelum kecelakaan Ethiopian Airlines. CAAC adalah yang pertama di dunia yang mengeluarkan pemberitahuan yang mewajibkan maskapai penerbangan domestik untuk menangguhkan penerbangan untuk beberapa hari. Baca:
Apa Penyebab Boeing 737 Max Lion Air dan Ethiopian Airlines Jatuh?
Kemudian pada 21 Maret 2019, CAAC mengumumkan akan menangguhkan penerimaan aplikasi sertifikat kelaikan udara Boeing 737MAX. Hingga saat ini, pesawat sipil yang dioperasikan di Tiongkok daratan harus memiliki tiga sertifikasi, Â kelaikan udara; lisensi produksi sertifikasi tipe khusus dan sertifikasi kelaikan pesawat untuk setiap pesawat (a special type certificate production license and a single-aircraft airworthiness). Tanpa satu dari sertikasi ini pesawat tidak boleh beroperasi di domestik Tiongkok.
Ini berarti bahwa sebelum CAAC mencabut pembatasan ini, meskipun Boeing telah menyerahkan kelaikan udara kepada maskapai domestik Tiongkok, pesawat B737 MAX tetap tidak boleh beroparasi di domsetik Tiongkok. Dan semua B737MAX milik maskapai luar negeri juga tidak diizinkan mengudara di Tiongkok.
Sertifikasi kelaikan udara di Tiongkok biasanya membutuhkan proses yang sangat lama, ketika 737MAX-8 pertama masuk ke Tiongkok, telah menjalani sertifikasi kelaikan udara selama 15 bulan sebelum akhirnya disetujui.
Instruksi CAAC untuk meng-grounded B737 MAX sudah satu tahun lebih lama daripada badan kelaikan Eropa dan Amerika, dan tingkat keselamatan penerbangan sipil Tiongkok termasuk salah satu yang terkemuka di dunia.
Pernyataan Pers Zhu Tao, Direktur Kantor Keselamatan CAAC, menyatakan pada akhir Oktober 2021, bahwa sealama ini penerbangan sipil Tiongkok terus terbang dengan aman selama 134 bulan, dengan jam terbang 97,53 juta (jam) dan mengangkut 5,01 miliar penumpang dengan aman.
CAAC telah berulang kali menekankan bahwa Boeing 737MAX harus memenuhi tiga prinsip untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan terbang di Tiongkok atas perubahan desain, perubahan desain pesawat harus disetujui untuk kelaikan udara CAAC, pilot harus sepenuhnya dan efektif telah dilatih kembali atas perubahan desain pesawat bersangkutan, kesimpulan investigasi dari dua kecelakaan terdahulu harus jelas, dan langkah-langkah perbaikan harus efektif.
Profesor Huang Jun dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing percaya bahwa jika B737MAX dapat memperoleh kembali sertifikasi kelaikan udara, keselamatan penerbangan pesawat dapat dijamin, tetapi dia juga menunjukkan bahwa "secara teori, tidak ada pesawat yang 100% aman. Dari perspektif modifikasi sistem MCAS untuk menghindari resiko kecelakaan akibat komponen ini".
Saat ini, Tiongkok merupakan pengguna terbesar pesawat B737MAX dengan total 97 pesawat. Informasi situs resmi Boeing menunjukkan bahwa Boeing 737MAX memiliki total 11 pelanggan di Tiongkok daratan, termasuk tiga maskapai besar dan perusahaan leasing penerbangan serta perusahaan penerbangan swasta. seperti OKAIR Airlines dan Ruili Airlines, China Southern Airlines memiliki terbanyak 24 armada B737MAX.