Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tindakan Tiongkok Menanggulangi Serangan AS Dalam Embargo Chip

6 September 2021   18:02 Diperbarui: 6 September 2021   18:33 2979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Administrator NASA, Tiongkok dan AS berada dalam perlombaan antariksa, berharap Tiongkok dapat menjadi mitra. Menurut direktur NASA, dia ingin Tiongkok mau membuka program luar angkasanya untuk berbagi prestasi yang telah dibuat Tiongkok dalam industri kedirgantaraannya.

Tapi NASA mungkin kecewa, AS telah berulang kali meminta kerja sama tetapi ditolak. Kita harus tahu sebelum ini AS selalu mengambil inisiatif untuk mengecualikan Tiongkok dari proyek kedirgantaraan. Larangan AS bagi NASA untuk bekerja sama dengan Tiongkok adalah manifestasi yang paling intuitif. Mengapa sikap kerjasamanya kini tiba-tiba berubah?

Alasan utamanya tampaknya karena Tiongkok telah membuat kemajuan yang signifikan di bidang kedirgantaraan dan mampu mensetarakan dengan AS, Sebagian bahkan lebih baik daripada AS dalam beberapa proyek, termasuk penambangan tanah bulan dengan Chang'e 5, pembangunan stasiun ruang angkasa Tianhe, dan tata letak fusi satelit 6G semuanya lebih maju dari AS.

Bahkan jika AS tidak mau mengakuinya, mereka harus menerima kenyataan bahwa Tiongkok di bidang kedirgantaraan cukup maju di dunia. Jika tidak bekerja sama, akan memakan waktu lama untuk menjelajahi ruang angkasa, tetapi begitu berbagi pencapaian industri kedirgantaraan Tiongkok, AS akan memiliki kesempatan untuk menjadi hegemoni di ruang angkasa.

Dilihat dari sikap AS dalam meminta kerja sama, itu membuktikan bahwa kekuatan adalah kata terakhir. Jika ingin dihormati, Tiongkok menganggap dirinya harus menjaga teknologi inti di tangan tangan mereka sendiri.

Oleh karena itu, bagaimana kiranya Tiongkok ketika memimpin era jaringan 5G dan 6G bidang komunikasi masa depan?

Pertama-tama, dalam hal 5G, Tiongkok bisa mantap dan stabil, karena sudah berada di depan, tidak perlu terburu-buru untuk memimpin kedatangan era 5G dalam jangka pendek.

Terkait 6G kali ini, semua negara sedang dalam tahap penelitian dan eksplorasi. Perlu sepuluh tahun agar jaringan 6G tersedia secara komersial. Untuk itu, pertama-tama Tiongkok harus mengumpulkan cukup teknologi 6G dan mengeksploitasikan lebih banyak satelit komunikasi. Begitu era 6G tiba, Tiongkok otomatis akan kembali memimpin, jika Tiongkok bisa merealisasikan komersialisasi jaringan 6G dalam sepuluh tahun, mungkin bagi negara lain butuh 13 tahun, atau bahkan 15 tahun, untuk menggunakan 6G.

Kurangnya pembangunan jaringan 5G pasti akan mempengaruhi tata letak 6G, dan hampir tidak mungkin untuk melompat dari 5G ke era jaringan lain.

Permintaan AS untuk kerja sama menunjukkan bahwa mereka telah melihat kekuatan kuat Tiongkok di bidang komunikasi ruang angkasa, tetapi dalam hal ini bukan AS yang bisa memberi keputusan akhir tentang apakah mereka dapat bekerja sama, namun sebaliknya Tiongkok yang pegang kunci apakah menerima kerjasama ini atau tidak.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun