"Kartu Hong Kong"
Tetapi dalam keadaan demikian AS masih memainkan "kartu Hong Kong", namun  Tiongkok telah mengadopsi (mengkonter) dengan metode atau jurus taktik ke-19 dari "36 The Art of War" yaitu mencabut bahan bakar dari yang menimbulkan masalah (mencabut akar permasalahannya), dengan menerbitkan UU Kemananan Nasional Hong Kong (HK). Yang berakibat semua kekuatan pro-kemerdekaan Hong Kong langsung sirep.
Kerusuhan Hong Kong akhirnya juga menimpa Kongres AS di Capitol seolah sebagai kualatnya dari ulah AS dan pernyataan Nancy Pelosi ketua DPR AS, yang sebelumnya mengatakan bahwa kerusuhan HK sebagai "pemandangan indah", namun belakangan justru "pemandangan indah" ini terjadi pada Capitol di kantor pribadinya.
Menanggapi sanksi AS, memutuskan untuk mengambil tindakan balasan timbal balik. Berdasarkan "Anti-Foreign Sanction Act", mantan Menteri Perdagangan AS Ross, ketua US-China Economic and Security Review Committee (USCC) Caroline, Bartholomew, Jonathan, former office director of the "Congress-Executive China Committee" (CECC). Stilworth, "American Nationality Affairs Democratic Association" Jin Duyun, "American Nationality Republic Institute" authorized representative in Hong Kong Adam King, "Human Rights Watch" China Director Sophie. Tujuh personel dan entitas AS termasuk Richardson dan the "Hong Kong Democracy Committee" dijatuhi sanksi oleh Tiongkok.
Dan ini merupakan yang  pertama kalinya bagi AS telah dijatuhi sanksi oleh pihak asing. Ini menjadi persis sama seperti apa rasanya jika dijatuhi sanksi oleh negara lain, sehingga AS juga merasa bagaimana rasanya jika dijatuhi sanksi negara lain seperti apa yang sering AS lakukan selama ini.
"Kartu Xinjiang"
Kemudian AS memainkan "kartu Xinjiang" lagi. Namun, kenyataan Tiongkok di Xinjiang telah melakukan jauh lebih baik daripada AS dalam semua aspek. Di Xinjiang tidak terjadi insiden teroris selama empat tahun berturut-turut.
Xinjiang telah menerima lebih dari 200 juta turis selama setahun, rekor tertinggi dalam sejarah. Bahkan seharusnya akan ada lebih banyak turis tahun ini, tetapi tahun terakhir ini tiba-tiba terjadi wabah pandemi, jika tidak maka akan melebihi lebih dari 200 juta dari pada tahun 2019.
Tahun ini diperkirakan tidak akan terlalu kecil, hal ini tidak terlepas dari pengembangan lebih lanjut dari pencegahan dan pengendalian pandemi domestik Tiongkok. Jika dibandingkan dengan AS, situasi AS yang melakukan tindakan kontra-terorisme, kenyataan semakin AS melaukukan kontra-terorisme, tapi terorisme semakin terlihat makin menakutkan.
Jika kita lihat setelah peristiwa "9/11(11 september)", AS meluncurkan apa yang disebut "perang global melawan terorisme." Dengan melancarkan Perang Afghanistan, Perang Irak, dll. Perang ini telah berlangsung selama 20 tahun, dan perang justru telah menyebar ke lebih dari belasan negara.