Yang hilang dari kesepakatan itu adalah gerakan maju apa pun tentang subsidi, perusahaan milik negara, dan penggunaan kebijakan industri Tiongkok untuk menguntungkan perusahaannya sendiri daripada pesaing asing. Kemajuan dalam akses pasar juga terbukti mengecewakan di luar sektor keuangan. Tantangan ini dan lainnya ditunda untuk negosiasi fase dua, yang belakang dikatakan Trump tidak sedang dipertimbangkan saat itu.
Setelah wabah pandemi Covid-19, AS mati-matian mencetak uang, tetapi Tiongkok tidak mau menjadi "tukang terima". Oleh karena itu, setelah AS mencetak uang krisisnya tidak dapat ditransfer. Selama Tiongkok tidak menjadi "tukang terima", AS akan kelimpungan sendiri.
Akibatnya, inflasi di AS terus berlanjut, dan masalah polarisasi dan kesenjangan antara si kaya dan si miskin menjadi lebih serius. Kenyataan situasi dunia kini, hari ini hanya AS yang meminta bantuan dari Tiongkok dan hanya Tiongkok yang bisa membantu AS, negara lain benar-benar tidak bisa banyak membantu.
Ambil contoh, Jepang. Meskipun memiliki banyak dolar AS, namun Jepang sendiri adalah negara yang berhutang banyak, dan utang domestik dalam negerinya juga besar. Negara-negara Eropa sekarang kewalahan oleh ekonomi mereka.
Tidak ada negara lain yang memiliki kekuatan untuk mengatasi gap besar AS, tetapi meskipun AS ingin Tiongkok untuk membantu, tetapi di sisi lain sikapnya terhadap Tiongkok tidak ramah-tamah, terus masih mengutuk Tiongkok dan memandang rendah. Akhirnya, ada pertemuan di Tianjin pada 26 Juli 2021.
Artikel ini menerjemahkan sebagian dan ringkasan dari dua daftar yang diberikan Xie Feng kepada Sherman, dua set tuntutan, yang pertama dari dua persyaratan ini adalah untuk mencabut pembatasan visa pada anggota Partai Komunis Tiongkok (pencabutan pembatasan visa pada anggota Partai Komunis), mengabaikan sanksi terhadap pejabat Tiongkok, tidak lagi menuduh organisasi media Tiongkok di AS sebagai agen asing, tidak melakukan penindasan terhadap perusahaan Tiongkok dan menarik permintaan ekstradisi Meng Wanzhou (Huawei).
Menlu Tiongkok Wang Yi menegaskan kembali persyaratan dari Beijing dalam pembicaraan di Tianjin dengan Wakil Menlu AS Wendy Sherman, bahwa AS berhenti mengkritik sistem politik Tiongkok, membatalkan semua sanksi dan tarif, dan menjauh dari urusan Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang.
Tentu saja, karena ini perang dagang, Tingkok mengalami lebih sedikit kerugian, karena pencegahan dan pengendalian pandemi di Tiongkok jauh lebih baik daripada AS.
Pesanan dan dana dunia tetap mengalir ke Tiongkok, termasuk dana AS juga mengalir ke Tiongkok, meskipun harga produk Tiongkok telah meningkat, perusahaan-perusahaan AS masih nekat membeli barang-barang Tiongkok.