Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapakah Pemimpin Utama Taliban, Bagaimana Kiranya Afghanistan di Bawah Kekuasaannya?

21 Agustus 2021   18:33 Diperbarui: 26 Agustus 2021   08:11 2181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mawlawi Hibatullah Akhundzada adalah pemimpin taliban yang sekarang secara de facto menduduki Afghanistan. Sumber: AFGHAN ISLAMIC PRESS via Kompas.com

Namun, Akhundzada tahu bahwa tidak mungkin untuk mencapai tujuannya dengan berjuang sendirian. Dia pernah mengirim sinyal "moderasi" kepada pemerintah AS bahwa Taliban bersedia mematuhi perjanjian damai dan mendesak AS untuk tidak "berboros-boros" dengan biaya perang.

Dia menyatakan siap memberi kesempatan-kesempatan untuk melakukan perjanjian damai, juga menyatakan bahwa Taliban bersedia bekerja sama dengan negara-negara asing untuk menjalin  hubungan baik dalam diplomatik, ekonomi dan politik dengan erat. 

Menjamin dan memastikan bahwa tidak seorang pun diperbolehkan menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengancam keamanan negara-negara lain, dan berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk melindungi keamanan kedutaan dan konsulat, organisasi kemanusiaan dan investor asing di Afghanistan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Atta juga telah menunjukkan keluwesan dan kelincahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam isu-isu perdamaian. "Sense" ini mungkin adalah gambaran yang dia harap untuk ditunjukkan sekarang. Dunia luar berpikir bahwa mungkin lebih mudah untuk bernegosiasi dengannya daripada pendahulunya.

Menurut laporan "Foreign Policy" AS, pemimpin tertinggi Taliban, Akhundzada, pernah terpapar Covid-19. Selama periode ini Mullah Muhammad Yaqoob (putra dari salah satu pendiri Taliban Mullah Omar) memikul tanggung jawab memimpin Taliban.

Yaqoob masih bertugas mengawasi operasi militer Taliban di Afghanistan. Bagi  Taliban untuk "bangkit kembalinya", "perdamaian" dan "dialog" adalah dua istilah penting.

Delegasi dan tim perunding yang dikirim oleh Atta dipimpin oleh sosok No. 2-nya, Mullah Abdul Ghani Barada. Hal ini menunjukkan akan kesungguhan Atta dalam mencari solusi damai untuk situasi tersebut. 

Ada dua sosok lain dalam timnya yang telah muncul berkali-kali: Sher Mohammad Abbas Stanekzai dan Abdul Hakim Ishaqzai . Stanekzai adalah anggota tim lama rezim Taliban, menjabat sebagai wakil menteri di pemerintahan Taliban dan menjabat sebagai direktur kantor politik Taliban di Qatar pada tahun 2015. Dia memiliki pengalaman luas dalam menangani urusan dalam dan luar negeri. 

Baca: Pasukan AS dan Sekutu Ditarik dari Afganistan Taliban Mengundang Investasi

Pada tahun 2016, Tiongkok mengundang delegasi Taliban untuk berkunjung ke Tiongkok. Ketua delegasi adalah Sher Mohammad Abbas Stanekzai. Meskipun adalah pemimpin tim negosiasi, Abdul-Hakeem Haqqani bukanlah orang yang ahli dalam urusan pemerintahan.

Stanekzai adalah pemimpin tim negosiasi, karena ketika itu Hakeem sakit dan bukan orang yang ahli dalam urusan pemerintahan. Tapi Abdul-Hakeem Haqqani pemimpin komite ulama yang kuat, yang dianggap sebagai orang yang paling dipercaya oleh dunia luar,.

Pemimpin inti Taliban yang beranggotakan lima orang memimpin Atta hanya dalam waktu 20 hari dapat merebut Kabul untuk menyelesaikan tujuan yang diklaim oleh CIA AS bahwa Taliban hanya dalam tiga bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun