Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Masa Depan Hubungan AS-Tiongkok pada Era Presiden Biden?

21 Januari 2021   18:40 Diperbarui: 22 Januari 2021   08:57 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal dari empat tahun ini sangat singkat, semua kebijakan AS yang dirumuskan hari ini harus dipersiapkan sebelumnya dan harus mempertimbangkan seperti apa kiranya AS dalam empat tahun mendatang. AS kini berada dalam waktu yang paling tidak percaya diri sejak Perang Dunia II. Demikian menurut pandangan pakar dan analis  dunia luar.

Hubungan AS-Tiongkok Pada Titik Balik Baru

Kembali pada masalah hubungan AS-Tiongkok kini berada pada titik balik baru. Ketika Trump berkuasa pada 2016, diperkirakan sebagian besar orang tidak menyangka presiden seperti itu akan memiliki begitu banyak rumor dan melakukan banyak hal yang tidak "sopan dan melabrak tantanan" internasional yang berlaku.

Menurut pernyataannya Trump sendiri, "Keunggulannya tidak dapat diprediksi (Unpredictable)." Ketidakpastiannya tampaknya telah memberinya beberapa kesuksesan, tetapi secara fundamental AS telah mengambil jalan yang salah dan membawa dunia ke dalam kekacauan.

Tapi kini muncullah presiden yang lebih lemah, yang sudah berusia 78 tahun pula.

Seperti kita ketahui Biden sebelumnya adalah wakil Obama, jadi dia tampaknya ingin menyingkirkan bayangan Obama.

Jadi Biden menghadapi "warisan Trump" yang sangat besar. Warisan ini sifatnya merusak. Jika dia mengoreksi sisi Trump, itu akan mendapatkan tekanan yang kuat. Jika dia tidak memperbaikinya, dia tidak dapat melakukan set-nya sendiri. Selanjutnya juga ada Kongres. Sedang dalam Kongres Partai Republik sebenarnya sedang meningkat kekuatannya. Secara khusus, orang-orang di Kongres ini semuanya ekstrim kanan, konservatif, proteksionis, unilateralis, xenofobia, dan sebagainya.

Jadi pada dasarnya mereka semua anti-Tiongkok, jadi kini bergantung pada Biden untuk membuat perubahan besar dan sepenuhnya mengubah set Trump. Dan tampaknya banyak pengamat tidak berharap terlalu banyak akan ada perubahan besar menuju perbaikan hubungan AS-Tiongkok.

Jadi bagaimana cara menilai hubungan AS-Tiongkok pada era Biden? Pengamat memperkirakan hubungannya akan memasuki periode jedah pendek, "Coffee Break" yang terputus-putus. AS harus menyesuaikan strateginya, dan Tiongkok harus membuat persiapan baru.

Kemudian melakukan sedikit perbaikan pada waktu yang sama secara berkala, kemudian kedua sisi bergerak ke arah tengah dan membuat sedikit kompromi. Lalu mencari poin kerjasama baru, Tapi poin apa untuk kerjasama baru? Pandemi ini tidak dapat sepenuhnya bekerja sama.

Kedua adalah perubahan iklim. Ini adalah kartu truf Biden. Trump sepenuhnya menarik diri dari tata kelola iklim, pemanasan global, dan emisi karbon rendah. Trump sama sekali tidak menerimanya. Bagi Partai Demokrat ini akan menjadi kartu utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun