Jadi tahap pertama adalah penyangkalan, tahap kedua adalah kemarahan, tahap ketiga adalah tawar-menawar, tahap keempat adalah frustrasi, dan terakhir adalah menerima fakta.
Model evolusi lima tahap "kesedihan" Elizabeth Kubler Ross digunakan Goldman untuk melihat evolusi sikap AS terhadap kebangkitan Tiongkok.
Goldman menuliskan "Dalam dekade terakhir ini, AS secara konsisten menolak kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan global. Kita (AS) tidak dapat percaya bahwa negara yang telah dianggap sebagai pelopor kemiskinan selama beberapa generasi dapat bersaing dengan kita dan setara dengan kita (AS). Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, dan kita telah berubah menjadi kemarahan. Ini tahap kedua.
Jadi berdasarkan situasi saat ini, kita tidak mungkin akan memasuki ke tahap diskusi."
Goldman mungkin mengacu pada periode ini, kini AS sedang menunggu (putusan) keseluruhan. Dia tidak terus memprediksi dan menyimpulkan, tetapi mengikuti alur pemikirannya, setelah tawar-menawar, harus "frustasi" dan akhirnya "menerima" kebangkitan Tiongkok sebagai fakta.
Pandangan Dunia Tentang Tiongkok Kini
Mengenai pandangan dunia tentang Tiongkok, fenomena yang perlu dikemukakan tahun ini adalah dunia sedang menghadapi bencana yang begitu besar pandemi Covid-19, mengapa Tiongkok bisa begitu cepat mengatasinya, dan hingga menciptakan keajaiban bangkitnya pusat gravitasi ekonomi yang besar. Dunia tampaknya mempertanyakan dari mana mukjizat ini berasal?
Ada pakar yang berpandangan ini dikarenakan antara lain sebagai berikut:
Yang pertama adalah rakyat di seluruh Tiongkok memiliki hampir satu hati. Kita  dapat melihat bahwa seluruh Tiongkok tinggal di rumah dengan satu hati selama Festival Musim Semi tahun lalu, yang merupakan patriotisme terbesar. Tidak ada negara di dunia yang bisa melakukannya seperti Tiongkok.
Kedua, sumber daya medis negara Tiongkok dapat dikumpulkan untuk membantu Hubei dan Wuhan sekaligus dalam memerangi epidemi. Dengan cara ini, Tiongkok akan melindungi Wuhan dan dengan tegas dan teguh akan mengalahkannya dalam dua bulan dengan tuntas untuk melawan epidemi, agar tidak akan ada "Wuhan kedua" lagi secara nasional.