Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertempuran Sengit Tiongkok-Vietsel, Komandan Laut Vietsel Ha Van Ngac Menyusun Jalur Pelarian

6 Desember 2020   15:28 Diperbarui: 6 Desember 2020   16:41 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: archetron.com + Ilustrasi dari youtube.com

Pukul 11:50, awak kapal No.389 yang telah diamauk api mendarat di Pulau Chenhang dengan bantuan nelayan dan milisi. Saat ini, satu setengah jam telah berlalu sejak pertempuran dimulai. Kapten Xiao De'wan memerintahkan evakuasi kapal No. 389 tersebut. Para prajurit mencari sisa-sisa tentara yang terluka dan menjadi korban.

Xiao De'wan yang berdiri di tepi pantai menyaksikan kapalnya terbakar, tidak dapat mengatakan sepatah kata pun. Meskipun kapal Vietsel No. 16 sekali lagi mundur dari medan perang, kapal Vietsel  No. 5 masih melindungi kapal Vietsel No. 4 untuk pergi dari medan perang, tetapi pertempuran laut masih jauh dari selesai.

Masih ada kapal Vietsel No. 16 yang sedang bertempur di laut. Untuk mencegah kapal Vietsel No. 10 meloloskan diri, formasi maritim Tiongkok dengan sibuk mempersiapkan roket untuk bom air dalam, yang akan siap untuk menenggelamkan kapal Vietsel No. 10 "Ngat Tao".

Penggunaan model bom roket air dalam sebenarnya adalah keputusan terakhir Wei Mingsen karena terpaksa. Bom jenis ini senbenarnya untuk mengebom kapal selam, pertama kali digunakan untuk menyerang kapal yang jaraknya begitu dekat tidak diragukan lagi adalah suatu pertarungan terakhir.

Alasan penting Wei Mingsen memutuskan untuk menggunakan bom roket ini adalah untuk memperjuangkan waktu. Meskipun ketiga kapal Vietnam Selatan kini telah meninggalkan medan perang, jika saat ini mereka tidak dapat menyerang dengan cepat dan menenggelamkan kapal Vietnam Selatan No. 10, kapal perang Vietnam Selatan jika mengetahui bahwa efektivitas tempur kapal Tiongkok sudah lemah, maka ketiga kapal Vietnam Selatan diyakini pasti akan kembali menyerang kapal Tiongkok.

Pada saat itu, kapal pemburu kapal selam No. 274  yang jaraknya paling dekat    amunisi artileri utama sudah habis semuanya ditembakkan. Meskipun kapal No. 271, 396 hanya menderita luka ringan, artileri utama dari kapal No. 271 kapal yang tumpangi Wei Mingsen juga mengalami kegagalan hanya 20 menit setelah pertempuran baru mulai, dan amunisi kapal penyapu ranjau Tiongkok No. 396 juga sebagian besar amunisinya telah habis dipakai, jika kapal perang Vietnam Selatan kembali lagi ke medan perang, akibatnya akan menjadi bencana.

Wei Mingsen dengan tegas memerintahkan penggunaan bom roket air dalam untuk menyerang dan menenggelamkan kapal Vietsel No. 10.

Tapi ada situasi lain, jika Tiongkok bisa memberikan pukulan telak saat itu, maka kapal perang Vietnam Selatan tidak akan kembali.

Kita dapat melihat dari gambar situasi pertempuran laut yang terekam dalam ingatan Ha Van Ngac bahwa kapal Vietsel No. 5 dan No. 4 didorong keluar dari medan perang ke tenggara, dan kemudian berlayar keluar dari medan perang ke barat.

Sumber: chuckhillscblog.net
Sumber: chuckhillscblog.net
Dikatakan bahwa Ha Van Ngac melihat panah merah di peta situasi. Menyadari dirinya di ambang kehancuran. Dia dengan cepat membuat keputusan untuk melarikan diri.

Alasan Ha Van Ngac ingin melarikan diri dengan cepat adalah karena dia melihat di teleskop bahwa formasi armada Tiongkok dilengkapi dengan rudal "Styx", Tiongkok memiliki rudal Styx pada tahun 1974, tetapi sebenarnya formasi 281 tidak terjadi pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun