Bagaimana dengan artileri? Meriam utama andalan Vietsel berkaliber 127 mm, dan total meriam besar dan kecil ada 50. Sedang di kapal Tiongkok kaliber maksimum artileri adalah 85 mm, dan jumlah total jenis artileri adalah 16.
Para petugas PHB (komunikasi) Daerah Guangzhou mengetahui bahwa pasukan maritim di Xisha sangat membutuhkan bala bantuan dan harus segera memanggil formasi 281. Mereka hanya memperhatikan panggilan radio tetapi lupa bahwa formasi 281 akan mematikan radio mereka sendiri dan beralih ke stasiun dok setelah beberapa jam. Tidak ada berita, jadi pasukan maritim Wei Mingsen benar-benar pasif.
Di ruang komando di atas kapal No.271, Wei Mingsen  duduk di kursi dan matanya sedikit tertutup. Pada malam hari itu, angin di laut kuat dan kapal berguncang dengan keras, tetapi tampaknya dia tidak merasakan apa-apa. Dia telah mengalami bertempur sebelumnya banyak kali dan lama selama Perang Anti-Jepang. Dia telah melihat banyak, tetapi kali ini medan perang yang tidak biasa bukanlah perang darat yang dia kenal, dan kekuatan tentara Tiongkok dan Angkatan Laut Vietsel kekuatannya sangat berbeda. Tetapi itu tidak berarti tidak ada cara untuk menang. Jika dia dapat menemukan cara untuk memaksa kapal perang Vietsel tersebar, masih ada harapan bagi beberapa kapal kecil miliknya untuk menyerang.
Laut di luar jendela kapal gelap gulita, dan pagi hari baru akan segera datang. Saat itu, kurang dari 6 jam sebelum telegram Nguyen Van Thieu pada pukul 6:25 tanggal 19 Januari 1974 untuk memrintah untuk mneyrang. Dapat dikatakan bahwa Wei Ming Sen sama sekali tidak menyadarinya. Mereka tidak tahu bagaimana Komisi Militer Pusat dan Wei Mingsen akan menghadapi perang untuk mempertahankan kedaulatannya yang sudah akan segera dimulai.
Bersambung......
Pecah !!! Pertempuran Laut Satu Jam Vietsel-Tiongkok di Kep. Xisha Januari 1974
Sumber: Media TV dan Tulisan Luanr Negeri
Referensi lain akan dimuat pada tulisan terakhir (serial ke 3 & Â 4)