Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemilu AS Bisa Menjadi Sengit dan Terbelah, Akankah AS Menuju "Krisis Konstitusional"?

9 November 2020   18:06 Diperbarui: 9 November 2020   18:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foreignaffairs.com

Seperti banyak yang diketahui politisi di AS dan semua anggota KIongres mengatakan bahwa apakah seorang presiden dapat menyelesaikan sesuatu di kantor sangat bergantung pada hubungannya dengan Kongres.

Tapi Trump tidak melakukannya dengan baik dalam hal ini. Ini salah satunya. Yang lain hubungan dua partai di AS pada era Trump menjadi sengit dan bahkan mencapai puncaknya.

Yang ketiga adanya kelompok kepentingan yang berbeda, di masa lalu ada pemahaman yang mendalam di dalam kelompok penguasa, sehingga banyak masalah bisa diselesaikan dengan mudah. Sekarang, di antara kelompok modal yang berbeda, setiap pihak menjadi populer dengan menghunus bayonet, sehingga masalah yang timbul tidak mudah diselesaikan.

Yang keempat adalah hubungan antara Gedung Putih dan cabang eksekutif, nyatanya di dalam Gedung Putih tidaklah sempurna. (masih ingat dengan buku: The Room Where It Happened -- A White House Memoir -- oleh John Bolton mantan Penasehat Keamanan AS).

Pada awal Oktober, Trump mengkritik Pompeo, termasuk Jaksa Agung Willian Barr, Trump meminta mereka untuk menyelidiki "Russian Gate". Tapi mereka tidak menyelidiki apa pun, dan Trump mengkritik mereka begitu saja. Hal lain adalah bahwa Trump menjabat untuk suatu masa jabatan. Kemerosotan fiskal di AS telah menyebabkan banyak masalah. Tidak ada ruang untuk konversi semacam ini.

Poin terakhir adalah bahwa salah satu "kontribusi" besar Trump adalah memicu perselisihan tentang nilai-nilai masyarakat AS, semacam pertentangan antara identitas yang berbeda dan nilai yang berbeda.

Kemudian dampak terbesarnya adalah ideologi yang telah dibentuk oleh AS selama satu atau dua abad di dalam negerinya telah disebar secara internasional, hal ini yang oleh banyak pihak menjadi yang paling berbahaya bagi sistem Amerika sendiri.

Jadi sebagian pakar melihat bahwa sistem AS ini adalah produk masyarakat agraris selama revolusi pra-industri, dan sangat tidak cocok untuk masyarakat modern. Sekarang kita bisa lihat dengan melandanya pandemi kali ini telah dengan jelas menyingkap pemerintahan federasi ini.

Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian belum diklarifikasi. Dulu, mereka membual tentang betapa bagusnya sistem mereka. Anggota DPR dipilih berdasarkan proporsi populasi dan proporsi masing-masing negara bagian. Senat diwakili dua per negara bagian terlepas dari populasinya, tetapi sekarang Masyarakat Amerika sama sekali berbeda dengan masyarakat Amerika yang berusia lebih dari dua ratus tahun lalu.

Pada saat itu, populasi AS hanya beberapa juta. Sekarang kita dapat melihat bahwa negara bagian California yang berpenduduk hampir 30 hingga 40 juta orang, tetapi negara bagian Maine yang lebih kecil yang berpenduduk satu jutaan orang, sama-sama diwakili dengan dua orang senator. Sehingga secara kenyataan ini tidak lagi benar-benar representatif. Tetapi sistem ini tidak dapat diubah meskipun mereka ingin mengubahnya.

Jadi bisa dilihat desain sistem seperti itu jauh dari modern. Dan dalam hal ini seharusnya diperlukan adanya "konsensus" adalah hal yang sangat penting mencari lesempatan yang baik untuk mencari konsensus. Siapa pun Anda harus mengumpulkan konsensus semua orang untuk membangun negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun