Misalnya pada 1 Agustus lalu, Donald Trump berjanji untuk melarang platform media sosial TikTok dan mengatakan akan mengambil tindakan secepatnya hari Sabtu.
Presiden AS telah menyatakan keprihatinan keamanan dan sensor nasional atas aplikasi video populer milik Tiongkok.
Dia mengatakan kepada wartawan di Air Force One pada hari Jumat (31 Juli 2020) ketika dia kembali dari Florida: "Sejauh menyangkut TikTok, kami melarang mereka dari AS."
Trump mengatakan dia dapat menggunakan kekuatan ekonomi darurat atau perintah eksekutif untuk menegakkan tindakan tersebut, bersikeras, "Saya memiliki otoritas itu" sebelum menambahkan: "Itu akan ditandatangani besok."
Sehubungan dengan Tiktok. Sekalipun AS akan meredam Tiktok di dalam negeri AS, namun Facebook masih harus menghadapi masalah bersaing dengan Tiktok di luar negeri. Artinya, memboikot Tiktok di dalam negeri AS saja tidak akan meningkatkan daya saing perusahaan Internet Amerika, juga tidak bisa menyelesaikan masalah kehilangan pangsa pasar global.
Hal lain yang perlu kita lihat dengan jelas di antara cabang-cabang tersebut adalah bahwa AS menindas Huawei, yang telah menyebabkan kerugian signifikan bagi Huawei dan ini sebenarnya justru mendorong Tiongkok untuk meningkatkan investasi di bidang teknis utama. Baca:
Bisa Berhasilkah AS Mencekik Tiongkok Dengan Embargo Kartu Chip?
Apakah Huawei Akan Tumbang Melawan Tekanan Pesaing yang Didukung AS?
Mengenai perang perdagangan Tiongkok-AS, Tiongkok telah menemukan dengan jelas semua produk dan teknologi utama dalam industri semikonduktor melalui peninjauan berkelanjutan atas industri dalam negeri Tiongkok, ternyata ada perusahaan domestik Tiongkok terkait yang mengembangkannya.
Memang ada beberapa bidang yang benar-benar kosong, tetapi banyak bidang yang relatif masih terbelakang dalam teknologi. Tapi kemajuan penelitian dan pengembangan (R&D) saat ini tidak dapat memenuhi tuntutan lokalisasi, dan Tiongkok tampaknya perlu meningkatkan investasi.Â