Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemungkinan Model Mengatasi "Pro-Kemerdekaan Hong Kong" Ditrapkan untuk Mengatasi "Pro-Kemerdekaan Taiwan" oleh Tiongkok

12 Juli 2020   19:48 Diperbarui: 13 Juli 2020   07:11 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: People's Daily Online en.people.cn

Setelah keputusan ini dibuat, beberapa negara Barat ada yang  mengatakan bahwa Tiongkok telah melakukan pelanggaran terhadap "satu negara, dua sistem" menyebabkan Hong Kong kehilangan status otonomnya. Namun Tiongkok beranggapan di negara mana pun, undang-undang keamanan nasional adalah hak nasional negaranya.

Setelah Hong Kong kembali ter-renuifikasi ke Tiongkok, berdasarkan Hukum Dasar Hong Kong pasal 22, memberi wewenang kepada Pemerintah SAR Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang untuk menjaga keamanan nasional. Namun, sangat disesalkan bahwa otorisasi pemerintah Hong Kong belum bisa menyelesaikannya, dan tidak hanya itu tidak selesai, tetapi justru terjadi distigmatisasi dan didemonstrasikan oleh operasi kekuatan musuh.

Singkatnya, Hong Kong dalam keadaan yang disebut benar-benar tidak dapat mempertahankan untuk pemeliharaan keamanan nasional. Ini tidak diperbolehkan, mengingat 23 tahun SAR Hong Kong tidak dapat menyelesaikan otorisasi ini, sehingga Kongres Rakyat Nasional Tiongkok, sebagai otoritas tertinggi di negara ini, melakukan legislasi di tingkat nasional.

Dan ternyata tanda-tanda terlihat celah keamanan nasional ini sepenuhnya dapat diblokir, dan masalahnya diselesaikan hingga tingkat bagian bawah, sehingga mendapat dukungan dan melegahkan kebanyakan warga biasa.

Maka setelah masalah Hong Kong ini terselesaikan, banyak pengamat yang melihat langkah selanjutnya adalah mengatasi dengan serius masalah kekuatan "pro-kemerdekaan Taiwan" yang oleh Tiongkok dianggap sedang merajarela sekarang.

Reunifikasi Taiwan Secara Damai atau Secara Militer

Sumber: People's Daily Online en.people.cn
Sumber: People's Daily Online en.people.cn
Pada bulan Mei penulis telah memposting latihan militer PLA di sekitar Kepulauan Donsha salah satu gugus kepulauan di Laut Tiongkok Selatan (LTS), dimana latihan militer maritim ini akan dilakasanakan sepanjang dua setengah bulan.

Maka akhir-akhir ini berita ini menjadi hangat diberbincangkan di media Tiongkok dan Taiwan, karena  karena beberapa media Jepang mengungkapkan bahwa pada bulan Agustus tahun ini, PLA mungkin mengadakan latihan di LTS dekat Kepulauan Bagian Selatan.

Tujuan dari latihan ini "mungkin untuk merebut Kepulauan Dongsha". Jadi, ada pertanyaan yang perlu kita pahami, mengapa memilih Kepulauan Dongsha? Dan sinyal apa yang akan dikirim oleh latihan militer ini pada bulan Agustus? Apa saja yang dilakukan dalam dua setengah bulan? Baca: ini

Sumber: Research Gate
Sumber: Research Gate
Pada 11 Mei, Biro Angkatan Laut Tiongkok mengeluarkan pemberitahuan latihan militer, yang menyatakan bahwa dari 14 Mei jam 00:00 hingga 31 Juli jam 24:00  2020, semua kapal dan personel yang tidak terkait dievakuasi ke daerah yang aman terlebih dahulu. Selama periode ini, kapal yang tidak relevan dilarang memasuki area kontrol keselamatan. Rentang kontrol keselamatan adalah 39o 25' lintang utara dan 119o 10' bujur timur. Di daerah laut berbentuk kipas dengan jari-jari 25 kilometer dan arah barat ke selatan 6o ke selatan dan barat.

Mengapa pengumuman singkat dan sederhana ini bisa menarik perhatian seperti itu? Mungkin ada dua alasan utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun